Kesenian Sampyong Majalengka: Transformasi dari Permainan Ujungan

Seni Sampyong Majalengka - YouTube Asaprima Pro
Permainan Sampyong Majalengka (YouTube Asaprima Pro)

Bagikan

MAJALENGKA, TEROPONGMEDIA.ID — Kabupaten Majalengka di Jawa Barat, yang berbatasan dengan Indramayu di utara, Cirebon dan Kuningan di timur, Ciamis dan Tasikmalaya di selatan, serta Sumedang di barat, menyimpan kekayaan budaya berupa kesenian tradisional Sampyong yang patut dilestarikan.

Nina Merlina, peneliti Balai Arkeologi Provinsi Jawa Barat, menjelaskan, awalnya pada tahun 1960, di Cibodas, Majalengka, berkembang permainan rakyat bernama Ujungan.

Permainan ini menguji ketangkasan dan kekuatan dengan cara saling memukul menggunakan kayu atau rotan sepanjang 60 cm.

Dua pemain, baik laki-laki maupun perempuan, saling berhadapan dengan kepala terlindungi oleh teregos—tutup kepala berlapis kain empuk.

Aturan mainnya bebas: pemain boleh memukul bagian tubuh mana pun dari kepala hingga kaki tanpa menangkis, hingga salah satu menyerah karena tidak tahan sakit.

BACA JUGA

Pencak Ular, Seni Bela Diri Paling Menegangkan dari Samarang Garut

Pencak Silat Godot Karawang, Pengincar Kelemahan Sendi Lawan

Iringan Musik Pencak Silat

Permainan ini dipimpin oleh malandang atau wasit dan diiringi gamelan Pencak Silat, dengan ibing (tarian) yang dibawakan oleh pemain maupun malandang sendiri.

Karena dianggap terlalu berbahaya, Ujungan kemudian dimodifikasi dengan aturan baru: setiap pemain hanya boleh memukul tiga kali, target pukulan dibatasi pada betis belakang, dan pemain dikelompokkan berdasarkan usia.

Perubahan ini melahirkan nama baru—Sampyong, yang berasal dari bahasa Cina (sam = tiga, pyong = pukulan), terinspirasi dari ucapan spontan seorang penonton keturunan Tionghoa.

Kini, Sampyong kerap ditampilkan dalam acara hajatan dan menjadi bagian dari seni pertunjukan tradisional Majalengka.

Tokoh-tokoh seperti Sanen (almarhum), Abah Lewo, Mang Kiyun, dan lainnya berperan penting dalam pengembangannya.

Kesenian ini tersebar di beberapa daerah seperti Cibodas dan Kulur, menunjukkan daya hidupnya sebagai warisan budaya yang unik.

(Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
jetour g700
Jetour Pamerkan Jetour G700, SUV Amfibi!
Boruto Season 2
Setelah 2 Tahun Vakum, Boruto Comeback dengan Season 2!
Peran Utama Film Gundik
Awalnya Bukan Luna Maya! Anggy Umbara Bocorkan Fakta di Balik Pemilihan Peran Utama Film Gundik
noel sidak
Viral, Noel Dicueki saat Sidak Kantor di Pekanbaru: Kayak di Surabaya?
MPL ID
MPL ID x NBA, Saat Esports dan Basket Bersatu di Satu Arena
Berita Lainnya

1

Bupati Cirebon Luncurkan Program 'DAKOCAN'

2

Gedung BPJS Kesehatan Cempaka Putih Jakarta Pusat Kebakaran, 19 Unit Mobil Pemadam Dikerahkan

3

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

4

Link Live Streaming Inter Milan vs AC Milan Selain Yalla Shoot di Semifinal Coppa Italia Leg 2

5

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!
Headline
pemain sirkus OCI
Kisah Tragis Mantan Pemain Sirkus OCI, Disetrum Hingga Makan Kotoran
Mahasiswa HI Unair
Tembus KBRI Turki! Mahasiswa HI UNAIR Ungkap Serunya Magang di Ankara
ASN jakarta wajib naik angkutan umum
Pergub Terbaru, ASN Jakarta Wajib Naik Angkutan Umum Tiap Rabu!
bukalapak defisit
Bukalapak Defisit Rp 10 Triliun, BEI Pertanyakan Keputusan Buyback Saham

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.