BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Jagung bakar, menu favorit yang selalu ada setiap malam tahun baru tiba. Membakar jagung, sudah menjadi tradisi yang tidak bisa terpisahkan dari cara masyarakat Indonesia merayakan tahun baru bersama keluarga dan teman-teman. Namun, pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa malam tahun baru begitu identik dengan bakar jagung?
Hadirnya jagung bakar pada setiap malam tahun baru tentunya bukan tanpa alasan. Selain rasanya yang terbilang cukup enak, menu ini juga memiliki berbagai faktor budaya, ekonomi, dan simbolisme. Artikel ini akan mengupas alasan-alasan mengapa jagung bakar selalu hadir di malam tahun baru.
Alasan Jagung Bakar Identik dengan Tahun Baru
1. Harga Terjangkau untuk Semua Kalangan
Membakar jagung merupakan pilihan menu yang ramah di kantong, bahkan bagi keluarga dengan anggaran terbatas. Jika membandingkan dengan makanan seperti daging atau seafood, jagung tentunya memiliki harga yang jauh lebih murah. Dengan biaya yang sama, Anda bisa membeli lebih banyak jagung untuk dinikmati bersama, tanpa khawatir menguras dompet.
2. Ketersediaan yang Melimpah di Indonesia
Indonesia memiliki pasokan jagung yang melimpah saat tahun baru, sehingga sangat mudah untuk menemukan jagung pada tahun baru tida. Berbeda dengan bahan makanan lain yang terkadang sulit ditemukan atau mengalami kenaikan harga di musim tertentu, jagung selalu tersedia.
Ketika malam tahun baru tiba, Anda dapat dengan mudah membeli jagung segar di pasar tradisional atau supermarket untuk diolah menjadi hidangan bakar yang lezat.
3. Lambang Tradisi Berkumpul yang Hangat dan Penuh Kebersamaan
Salah satu momen terbaik dari perayaan tahun baru adalah berkumpul bersama orang-orang terdekat. Aktivitas membakar jagung menciptakan suasana hangat dan mempererat kebersamaan.
Mulai dari proses memanggang jagung, berbagi tugas, hingga bercanda sambil menunggu jagung matang, semuanya memperkuat keakraban di antara keluarga dan teman-teman. Tradisi ini bukan hanya tentang menikmati makanan, tetapi juga menciptakan momen berharga bersama.
3. Simbol Kebersamaan dalam Kesederhanaan
Jagung bakar tidak hanya sekadar camilan, tetapi juga memiliki makna simbolis yang mendalam. Proses menyiapkan jagung, menyalakan api, dan menikmatinya bersama mencerminkan nilai kebersamaan dan kehangatan yang diinginkan semua orang di malam tahun baru.
Kesederhanaan dalam tradisi mebakar jagung di malam tahun baru mengajarkan bahwa kebahagiaan bisa ditemukan dalam hal-hal kecil, termasuk berbagi jagung dengan orang terkasih.
4. Warna Keemasan Melambangkan Harapan dan Doa
Warna kuning keemasan biji jagung sering dianggap sebagai lambang kekayaan, kesuburan, dan keberuntungan. Membakar jagung di malam tahun baru menjadi simbol doa dan harapan akan rezeki melimpah di tahun yang akan datang.
Selain itu, api yang digunakan untuk memanggang jagung melambangkan pembaruan, seolah membakar segala hal buruk di tahun sebelumnya untuk memberi ruang bagi hal-hal baik di masa depan.
BACA JUGA: 4 Ide Kegiatan Akhir Tahun Agar Lebih Menyenangkan
Dengan adanya sejumlah alasan di atas, tidak heran jika jagung bakar menjadi menu pilihan utama untuk menyambut malam tahun baru. Selain rasanya yang enak, menu jagung bakar ini juga membawa filosofi dan makna yang mendalam.
(Virdiya/Aak)