BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Virus Corona, atau yang lebih dikenal sebagai Covid-19, terus bermutasi. Baru-baru ini, virus SAR-CoV-2 berevolusi menjadi varian baru, yakni Nimbus NB.1.81.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan bahwa varian Nimbus NB.1.81 ini merupakan turunan dari varian Omicron, yang sempat viral pada 2021 lalu.
WHO juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap risiko terinfeksi virus Covid-19 NB.1.8.1 . Tetapi orang-orang tidak perlu panik, mereka akan terus memantau perkembangannya.
Varian Covid-19 NB.1.8.1 mudah menular selayaknya varian Omicron. Namun, hingga kini belum ada catatan bahwa varian virus terbaru ini menyebabkan penyakit pernapasan parah.
Hal itu sempat dijelaskan oleh dokter umum di Pall Mall Medical, London, bernama Chun Tang.
“Tanda-tanda awal menunjukkan bahwa virus itu tampaknya tidak menyebabkan penyakit yang lebih serius, tetapi tentu saja, kita masih mempelajarinya lebih lanjut,” tutur Chun Tang.
Hingga kini, penularan dilaporkan di beberapa negara di Asia, seperti India, Hong Kong, Singapura, dan Thailand.
“Penyebarannya telah teridentifikasi di sekitar 22 negara,” kata dokter umum di The London General Practice, Naveed Asif.
Penularan Covid-19 NB.1.8.1
Penularan dari varian Covid-19 NB.1.8.1 ini masih sama seperti virus pernapasan yang lain, yakni melalui droplet.
“Virus ini menyebar dengan cara biasa, dari orang ke orang, terutama melalui droplet pernapasan saat orang batuk, bersin, atau bahkan sekadar berbicara dari jarak dekat,” kata Tang.
Nimbus ini juga dapat bertahan di udara di tempat yang ventilasi atau sirkulasi udaranya buruk. Asif menjelaskan gejala yang muncul saat orang terinfeksi virus Corona varian Nimbus adalah sakit tenggorokan yang digambarkan seperti tertusuk, kelelahan, batuk ringan, nyeri otot, dan hidung tersumbat.
“Namun, gejalanya bisa sangat bervariasi sehingga kewaspadaan adalah kuncinya,” jelas Asif.
Pengobatan
Menurut Asif, pengobatan untuk Nimbus umumnya mirip dengan varian Covid-19 lainnya. Kebanyakan orang dapat pulih di rumah dengan istirahat cukup dan banyak minum cairan. Mengonsumsi obat bebas juga membantu meredakan gejala selama masa pemulihan.
Bagi penderita yang mengalami gejala parah atau memiliki risiko komplikasi tinggi, pengobatan antivirus atau perawatan antibodi monoklonal bisa menjadi pilihan.
Penting untuk mendapatkan rekomendasi medis yang sesuai dengan kondisi masing-masing. Konsultasikan dengan dokter umum untuk saran yang lebih personal tepat.
Baca Juga:
Pencegahan
Dokter Tang menyarankan agar semua orang mendapatkan vaksin Covid-19 terbaru, terutama vaksin penguat, untuk meningkatkan perlindungan terhadap virus.
Vaksinasi tetap menjadi langkah penting dalam mengurangi risiko infeksi dan dampak berat penyakit.
Selain itu, menjaga kebersihan tangan dengan mencuci secara teratur, memastikan ventilasi udara yang baik, dan mengenakan masker di tempat ramai atau saat berada di dekat orang yang rentan adalah tindakan pencegahan yang efektif.
Langkah-langkah ini membantu mengurangi penyebaran virus dan melindungi kesehatan bersama. Untuk mencegah penyebaran penyakit, penting untuk menjaga jarak dan rutin membersihkan area yang digunakan bersama. Langkah sederhana ini membantu melindungi kesehatan semua orang di rumah.
(Anisa Kholifatul Jannah)