BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID — Kenaikan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng bersubsidi membuat masyarakat agak kewalahan. Mulai dari warga hingga pedagang yang berjualan produk tersebut, merasakan dampak cukup signifikan.
Seorang pedagang toko, Riki Rahmadani (28) menyebut, atas dinaikkannya harga minyak subsidi bermerk Minyak Kita itu, ia harus merogoh kocek lebih dalam tiap membeli lagi stok dari produk tersebut.
“Keinginan semua orang pastinya turun. Supaya modal lebih ringan. Stok lebih banyak juga Minyak Kita sebenarnya dulu dari harga eceran Rp 14.000 sampai HET Rp15.200 per kilogram,” kata Riki Rahmadanj, Jumat (26/7/2024).
“Masa iya saya jual Rp14.000 ribu per kilo. Jadi sekarang menjual Rp16.500 per kilo. Hampir setengah tahun harga itu tinggi. Tetapi syukurlah masih ada yang membeli. Kebutuhan primer juga soalnya kan” tambahnya
Sedangkan untuk harga minyak curah, kata Riki, berbeda lagi situasinya. Menurutnya masih dalam kondisi normal. Saat ini harga minyak dari grosir berkisar Rp15.000 per kilogram.
“Harga pengin segera turun. Apalagi bagi masyarakat yang membeli. Berharap supaya biar mereka lebih terbantu aja kalau turun,” ujarnya.
BACA JUGA: Harga MinyakKita Resmi Naik, Pemerintah Nilai Tetap Murah
Bersamaan seorang ibu rumah tangga, Eni Marsiah (54) merasa keberatan dengan harga Minyak Kita yang harus dinaikkan pemerintah. Produk bersubsidi mestinya meringankan masyarakat, bukan malah sebaliknya.
“Pengin di harga normal lagi aja. Engga memberatkan warga juga. Kasihan yang pengen beli minyak bersubsidi dengan harga terjangkau, sekarang agak mahal lagi,” pungkasnya.
(Rizky Iman/Usk)