Kementan Kirim 1.000 Burung Hantu Predator Hama Tikus ke Majalengka

Penulis: Aak

Burung Hantu Tyto alba predator hama tikus - Dok BRIN
Burung hantu Tyto alba predator hama tikus (Foto: BRIN)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

MAJALENGKA, TEROPONGMEDIA.ID — Dalam mengatasi serangan hama tikus yang mengancam lahan pertanian, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Dirjen Tanaman Pangan menyalurkan bantuan 1.000 ekor burung hantu kepada petani di Desa Randegan Wetan, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Penyerahan bantuan ini sebagai tindak lanjut dari komitmen Presiden Prabowo Subianto saat berkunjung ke wilayah tersebut.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Yudi Sastro, menjelaskan bahwa pemanfaatan burung hantu sebagai predator alami telah terbukti efektif secara ilmiah dan lapangan.

“Presiden melihat solusi biologis ini sebagai pendekatan yang tepat, di mana burung hantu merupakan predator paling efisien untuk mengendalikan populasi tikus,” ujar Yudi dalam siaran pers Pemkab Majalengka, dikutip Rabu (14/5/2025).

Bantuan ini diharapkan dapat melindungi tanaman padi petani dari kerusakan akibat hama tikus, khususnya di wilayah yang menerapkan sistem Irigasi Padi Hemat Air (IPHA).

Metode IPHA sendiri merupakan teknik pengairan berselang yang mampu mengurangi penggunaan air hingga 30% sekaligus meningkatkan hasil panen.

BACA JUGA

Prabowo Borong 1.000 Ekor Burung Hantu Demi Atasi Hama Tikus di Majalengka

Profil Andi Amran Sulaiman: Dari Bisnis Racun Tikus sampai Kursi Menteri Pertanian

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kabupaten Majalengka, H. Gatot Sulaeman, menyampaikan apresiasi atas bantuan ini.

“Serangan tikus selama ini cukup masif dan merugikan petani. Kami berterima kasih kepada Bapak Presiden dan Kementan yang telah mewujudkan janji untuk membantu petani Majalengka melalui solusi alami ini,” ungkap Gatot.

Pemerintah Kabupaten Majalengka menyambut positif langkah ini dan berharap program tersebut dapat meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem di wilayah setempat.

(Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Ekspor Pasir Laut
MA Putuskan Larang Kegiatan Ekspor Pasir Laut
Pangandaran
Hajat Laut Pangandaran 2025: Perpaduan Sakral Satu Suro dan Jumat Kliwon yang Terjadi 21 Tahun Sekali
Sam_Altman_TechCrunch_SF_2019_Day_2_Oct_3_(cropped)
Sam Altman: Jangan Terlalu Percaya pada ChatGPT, AI Bisa ‘Halu’ dan Menyesatkan
Chery C5
Chery Luncurkan Omoda C5 dan E5, Harga Tak Sampai Rp 400 Juta
PM Israel
CEK FAKTA: PM Israel Netanyahu Umumkan Akan Hancurkan Indonesia Setelah Iran
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

Remu Suzumori Masuk Daftar 7 Aktris Paling Sukses di Jepang

3

Mau Liburan? Cek Cuaca Hari Ini, Mayoritas Wilayah Indonesia Hujan dan Berawan Tebal

4

Daftar Pajak Isuzu Panter 2024, Lengkap Semua Tipe!

5

Cristiano Ronaldo Resmi Perpanjang Kontrak Bersama Al Nassr Hingga 2027
Headline
Sumatera Selatan Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla
Sumatera Selatan Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla
Persib Tolak Uang Kadedeuh dari Sekda Jawa Barat
Persib Tolak Uang Kadedeuh dari Sekda Jawa Barat
Disnaker Kota Bandung Genjot 800 Pelatihan Gratis untuk Warga, Langkah Strategis Turunkan Pengangguran
Disnaker Kota Bandung Genjot 800 Pelatihan Gratis untuk Warga, Langkah Strategis Turunkan Pengangguran
Farhan Akui Bandung Masih Gelap, Segera Perbaiki PJU
Farhan Akui Bandung Masih Gelap, Segera Perbaiki PJU

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.