BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Dalam upaya mencapai target ketahanan energi nasional demi mencapai swasembada energi Indonesia, sejumlah proyek pun mulai disiapkan. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyatakan setidaknya ada dua proyek utama yang akan segera di eksekusi Indonesia.
Dalam rapat kabinet yang dipimpin presiden Prabowo Subianto pada Senin (3/3/2025) di istana Merdeka, Jakarta, disepakati 21 proyek hilirisasi tahap pertama mencakup sektor strategis termasuk pertambangan, migas, pertanian hingga kehutanan.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan diantara 21 proyek hilirisasi tersebut, ada 2 proyek utama untuk meningkatkan ketahanan energi nasional yang segera dieksekusi.
Salah satunya adalah Pembangunan penyimpanan minyak atau oil storage di Pulau Nipah, Batam, Kepulauan Riau. Hal ini dilakukan untuk memperkuat ketahanan energi nasional melalui penyediaan Cadangan Penyangga Energi (CPE) sesuai dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 96 Tahun 2024.
Fasilitas oil storage yang akan di bangun di pulau nipah ini diproyeksikan mampu meningkatkan Cadangan energi indonesia untuk kebutuhan nasional selama 30 hari.
“Kita akan membangun storage, storage crude minyak untuk menuju ketahanan energi nasional kita berdasarkan Perpres itu harus menambah 30 hari dan itu akan kita bangun di salah satu alternatifnya di Pulau Nipah,” beber Bahlil, Senin (3/3/2025), dikutip DertikFinance.
Tingkatkan Sisi Produksi
Selain Pembangunan oil storage di pulau Nipah, pemerintah juga akan melakukan peningkatan dari sisi produksi BBM. Hal ini dilakukan melalui pembangunan kilang pengolahan minyak atau refinery dengan kapasitas 500rb barel minyak BBM perhari. Refinery ini akan menjadi pengolahan minyak terbesar di Indonesia.
“Yang Kedua, kita juga akan membangun refinery yang insyaallah kapasitasnya itu kurang lebih sekitar 500 ribu barel. Ini salah satu yang terbesar nantinya,” papar Bahlil. “Hal ini dalam rangka mendorong agar ketahanan energi kita betul-betul lebih baik.”
Kedua proyek tersebut masuk kedalam 21 proyek hilirisasi yang direncanakan Prabowo, salah satunya untuk memastikan ketahanan energi.
BACA JUGA:
Pemerintah Pacu Infrastruktur Gas Bumi Menuju Swasembada Energi
Bahlil Siapkan Proyek Gas Batubara DME untuk Ketahanan Energi, Didanai Danantara
Selain itu, Pemerintah juga berencana melanjutkan proyek gasifikasi Batubara menjadi DME yang sempat terhenti setelah ditinggal investor asing. DME ditargetkan mampu menjadi substirusi terhadap LPG.
Bahlil juga menyampaikan bahwa investasi 21 proyek hilirisasi tahap pertama ini diperkirakan mencapai $40 miliar atau setara sekitar 653 triliun rupiah.
Selain untuk memperkuat ketahanan energi nasional, proyek ini juga diharapkan mampu menciptakan lapangan perkejaan. Pemerintah optimis bahwa proyek ini dapat memberi dampak yang positif bagi perekonomian nasional serta mewujudkan program pemerintah untuk mencapai swasembada energi.
(Raidi/Aak)