Kejanggalan Tewasnya Bripda Ignatius Ditangan Senior

Penulis: Saepul

kematian bripda ignatius
foto tangkap layar (Instagram/@hotmanparis)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Kematian Bripda Ignatius Dwi Frasisco Sirage yang ditembak seniornya penuh dengan kejanggalan. Kronologis tewasnya Bripda Ignatius diungkapkan oleh sang ibu dan ayahnya.

Sebelum kematiannya, Bripda Ignatius sempat rehat dari tugasnya (tidak ada piket). Ibunya sempat bercengkrama dengan Ignatius melalui panggilan video.

“Pada hari Sabtu malam minggu jam 9 (korban) masih VC dengan ibunya sampai jam 10-an malam. Saat itu sedang tidak bertugas (tidak piket) menurut informasi. Setelah besok minggu pagi sekitar jam 10.30 Wib mendapatkan telepon dari Mabes supaya ortu berangkat ke Jakarta. Jam 12 siang mereka berangkat ke Pontianak dari Melawi. Tiket dan akomodasi sudah disediakan oleh Mabes. Awalnya diberitahu supaya ke Jakarta kalau anaknya masuk ICU,” tulis akun kamidayakkalbar.

Selain sang ibu, ayah Bripda Ignatius,  Y. Pandi memberikan kesaksian  pasca kematian putrannya. Pandi setelah kejadian menerima panggilan dari Mabes Polri untuk segera ke Jakarta. Mabes Polri, kata Pandi, menyebut putrannya bukan tertembak melainkan sakit keras.

“Saya mendapat telepon dari Mabes Polri, mereka mengatakan anak saya ini sakit keras, kalau bisa bapak dan ibu segera turun ke Jakarta, itu hari Minggu tanggal 23 Juli, jam 11.30 Wib,” kata Y.Pandi dikutip dari tayangan Metro TV.

BACA JUGA: Puan Maharani: Usut Tuntas Penembakan Bripda IDF Secara Transaparan!

Pandi mempercayai panggilan yang mengaku dari pihak Mabes Polri. Ia semakin percaya, setelah dihubungi oleh Polda Kalimantan Barat yang memintanya segera ke Jakarta.

Polda Kalimatan Barat mengakomodasi perjalanan Pandi, termasuk biaya selama dia di Jakarta. Lantas Pandi ke Jakarta, setelah di sana ia tersentak dengan kabar anaknya tewas tak sengaja tertembak seniornya.

“Menurut kami sulit untuk diterima secara akal sehat manusia sebagaimana mungkin ada senjata api yang tiba-tiba meletus dan tepat sekali mengena ke bagian leher anak kami. Kami tetap ingin agar ada keterbukaan, ada kejujuran dan sikap profesional dari pihak Mabes Polri,” pungkas Y.Pandi.

Saat ini pihak keluarga Bripda Ignatius melaporkan kasus kematian ini yang penuh tanda tanya ke Propam Polri. Pihak keluarga mendapatkan pendampingan hukum dari Hotman Paris sebagai kuasa hukum.

 

(Saepul/Usamah)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Denny Sumargo
Denny Sumargo Soroti Eksploitasi Tanah di Raja Ampat, Tandai Akun Prabowo
WhatsApp Image 2025-06-06 at 14.12
JNE Creative Workshop Bertajuk Inspirasi Tanpa Batas Digelar di Bandung
Pemakzulan Gibran
Upaya Pemakzulan Forum Purnawirawan TNI, Pendukung Gibran Anggap Mustahil!
makan daging kurban
Apakah Ibu Hamil Boleh Makan Daging Kurban?
lucky hakim magang
Kemendagri: Lucky Hakim Selalu Hadir Tiap Selasa Selama Magang
Berita Lainnya

1

Legislator Kritik Keras Penambangan Nikel Raja Ampat Papua Barat Daya, Melanggar Regulasi!

2

Pengabdian Kepada Masyarakat – UNIBI TALK: Storytelling sebagai Cara Membentuk Personal Branding yang Autentik dan Konsisten Melalui Media Sosial Instagram

3

Sejarah Kelam Jam Malam, dari Abad Kegelapan hingga Era Dedi Mulyadi

4

Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP Unpas Raih Juara di Ajang Padjadjaran Public Relations Fair (PPRF) 2025

5

Link Live Streaming Timnas Indonesia vs China Selain Yalla Shoot
Headline
sapi menangis saat kurban
Kenapa Sapi Menangis Saat Kurban? Cek Jawabannya
Waspada Varian Baru Covid-19, Dinkes Kota Bandung Siagakan RS dan Laboratorium
Waspada Varian Baru Covid-19, Dinkes Kota Bandung Siagakan RS dan Laboratorium
Presiden Prabowo Subianto Serahkan Sapi untuk Masjid Al Ukhuwah Bandung
Presiden Prabowo Subianto Serahkan Sapi 1,2 Ton untuk Masjid Al Ukhuwah Bandung
Prabowo Bersyukur Timnas Indonesia Kalahkan China
Bersyukur Timnas Indonesia Kalahkan China, Prabowo Berharap Bisa Berlaga di Piala Dunia

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.