BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) dilaporkan meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter yang terjadi di Bentong, Negara Bagian Pahang, Malaysia, pada Kamis (6/2/2025) pagi. Korban yang berinisial FRS menjadi satu-satunya korban jiwa dalam insiden tersebut. Lalu, ada berapa jenis helikopter?
Kabar duka ini dikonfirmasi oleh Direktur Pelindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha.
“Kecelakaan tersebut menyebabkan satu WNI berinisial FRS meninggal dunia,” ujarnya dalam pernyataan resmi pada Kamis (6/2/2025).
Helikopter yang mengalami kecelakaan memiliki nomor registrasi PK-ZUV dan diketahui milik perusahaan asal Indonesia, Zaveryna Utama. Pesawat tersebut disewa oleh perusahaan Malaysia untuk mendukung proyek pemasangan kabel listrik.
Jenis Helikopter dan Fungsinya dalam Berbagai Operasi
Helikopter merupakan salah satu moda transportasi udara yang memiliki fleksibilitas tinggi, mampu melayang di tempat, serta dapat digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari misi pencarian dan penyelamatan hingga operasi militer.
Namun, tidak semua helikopter diciptakan dengan desain yang sama. Setidaknya, ada enam jenis helikopter yang memiliki karakteristik dan fungsi berbeda.
1. Helikopter Rotor Tunggal
Helikopter dengan rotor tunggal adalah yang paling umum digunakan. Dengan satu rotor utama di atas kokpit dan rotor ekor untuk stabilitas, helikopter jenis ini sangat andal untuk berbagai tugas seperti pemadaman kebakaran udara, pencarian dan penyelamatan, serta tur udara.
2. Helikopter Rotor Tandem
Memiliki dua rotor utama yang terletak di depan dan belakang, helikopter rotor tandem lebih stabil dan mampu mengangkat beban lebih berat. Jenis ini sering digunakan dalam operasi militer dan pengangkutan logistik.
3. Helikopter Koaksial
Dengan dua rotor utama yang berputar berlawanan arah pada sumbu yang sama, helikopter koaksial tidak memerlukan rotor ekor. Keunggulan desain ini adalah manuverabilitas tinggi dan tingkat kebisingan yang lebih rendah, menjadikannya ideal untuk operasi penyelamatan dan pembuatan film udara.
4. Helikopter Gabungan
Jenis ini mengombinasikan rotor utama dengan sistem propulsi tambahan, seperti baling-baling di ekor atau mesin jet. Helikopter gabungan mampu terbang lebih cepat dan lebih jauh, sehingga sering digunakan dalam transportasi jarak jauh dan operasi militer.
5. Helikopter Rotor Miring
Helikopter ini memiliki rotor yang dapat berputar dari posisi vertikal ke horizontal, memungkinkan lepas landas seperti helikopter dan terbang seperti pesawat. Teknologi ini cocok untuk transportasi sipil dan militer.
6. Helikopter Rotor Bertautan
Juga dikenal sebagai sinkropter, jenis ini memiliki dua rotor utama yang saling tumpang tindih tetapi berputar ke arah berlawanan. Meskipun efisiensinya lebih rendah dibanding jenis lain, helikopter ini unggul dalam bermanuver di ruang sempit dan sering digunakan dalam operasi pencarian dan penyelamatan.
BACA JUGA: Satu WNI Tewas dalam Insiden Kecelakaan Helikopter di Malaysia
Adanya kecelakaan helikopter di Bentong, Malaysia mengingatkan pentingnya aspek keselamatan dalam operasional helikopter, terutama dalam tugas-tugas berat seperti pemasangan infrastruktur listrik. Pemahaman terkait jenis-jenis helikopter ini bisa menjadi sarana untuk mengetahui jenis helikopter yang sesuai dengan kebutuhan.
(Virdiya/Usk)