BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Media sosial tengah diramaikan dengan unggahan selebgram Forendelba yang memprotes penanganan kasus kekerasan yang terjadi saat pertandingan basket antara SMP Mardi Waluya Cibinong dan SMPN 1 Bogor.
Dalam unggahan di Instagramnya pada Rabu (19/2/2025), Forendelba mengungkapkan bahwa keponakannya, S, menjadi korban pemukulan oleh seorang siswa SMP Mardi Waluya Cibinong berinisial R.C.
“Beberapa waktu lalu keponakan aku yang bernama S dari SMPN 1 Bogor dipukul secara terang-terangan oleh oknum yang bernama R.C dari SMP Mardi Waluya Cibinong,” tulis Forendelba dalam unggahannya.
Ia juga menjelaskan bahwa selain keponakannya, sejumlah anak lainnya turut menjadi korban kekerasan dalam pertandingan tersebut. Bentuk kekerasan yang dilakukan mencakup pemukulan, menjegal hingga terjatuh, menyikut keras, hingga memukul kepala korban.
Penanganan Sekolah Dipertanyakan
Forendelba menyoroti kejanggalan dalam penanganan kasus ini oleh pihak sekolah yang dinilai kurang tegas. Menurutnya, sekolah hanya meminta maaf kepada orang tua korban melalui surat tanpa memberikan sanksi nyata kepada pelaku.
“Pihak sekolah saat ini tidak memberikan sanksi tegas kepada pelaku. Pihak sekolah hanya meminta maaf ke orang tua korban dengan cara memberikan surat selembaran,” lanjutnya.
Tak hanya itu, Forendelba juga mengungkap bahwa anak-anak yang mengunggah video kejadian tersebut mendapat pesan langsung (DM) dari pihak yang mengaku sebagai Perbasi, meminta mereka menghapus video dengan ancaman pencemaran nama baik.
DPR dan Perbasi Beri Respons
Kasus ini mendapat perhatian dari berbagai pihak, termasuk Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni, yang turut membagikan ulang video Forendelba dan mengecam tindakan kekerasan tersebut.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Pusat Perbasi, Budi Djiwandono, menyatakan bahwa pihaknya mengutuk keras aksi kekerasan ini dan mempertimbangkan pemberian sanksi kepada pelaku.
“Kami sangat menyayangkan kejadian ini dan akan mempertimbangkan langkah lebih lanjut terkait sanksi terhadap pemain yang terlibat dalam kekerasan tersebut,” ujar Budi Djiwandono, dikutip Jumat (21/2/2025).
Pihak Sekolah Minta Maaf
Menanggapi viralnya kasus ini, pihak SMP Mardi Waluya Cibinong akhirnya memberikan pernyataan resmi. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Ananta Kurniawan, menyatakan permohonan maaf atas insiden tersebut dan menegaskan bahwa pihaknya telah memberikan teguran serta pembinaan kepada siswa yang terlibat.
“Kami menyesali kejadian ini dan berkomitmen untuk mendidik siswa agar lebih memahami nilai sportivitas dan menghormati lawan dalam pertandingan,” kata Ananta.
BACA JUGA:
Hardiknas 2024, Pemprov Jabar Soroti Perundungan
Viral! Aksi Bullying Timpa Mahasiswi UIN Jambi, Pelaku Haha-Hihi
Reaksi Netizen
Kasus ini memicu reaksi luas di kalangan netizen. Banyak yang mengecam tindakan kekerasan tersebut dan menuntut agar pelaku diberikan sanksi tegas.
“Astaghfirullah, takut banget sama orang tua yang mendukung kelakuan bullying anak,” tulis selebgram Dwihandaanda.
“Gua sangat dukung pihak korban! Ayo usut tuntas, kasih pelajaran!” ujar akun @poncinugroho26.
Hingga kini, kasus ini masih menjadi perbincangan hangat, dengan banyak pihak yang mendesak agar penanganan kasus kekerasan di lingkungan pendidikan dilakukan dengan lebih serius dan tegas.
(Budis)