Kasus E-KTP, Presiden Jokowi Bisa Dimaknai Lakukan Intervensi?

Presiden RI, Joko Widodo (Foto: Istimewa)

Bagikan

JAKARTA.TM.ID: Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa dimaknai intervensi proses penegakan hukum di tanah air. Maka itu para pihak yang terkait harus membuka terang benderarang pengakuan Agus Rahardjo sebagai mantan ketua KPK.

Ada isu yang mencuat kalau Agus Rahardjo diminta Jokowi untuk menghentikan kasus e-KTP mencuat ke ruang public. Sehingga telah menjadi agenda media dan agenda publik yang sangat luar bisa akhir pekan ini.

Publik tercengang dan seakan bertanya, apakah kabartersebut benar adanya atau tidak?

Menurut Komunikolog Indonesia, Emrus Sihombing mengungkapkan kalau kabar tersebut sangat penting dan mendasar. Tak boleh menganggap remeh dalam proses penegakan hukum dan demokrasi di Indonesia.

BACA JUGA: ITB Canangkan Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi

Sebab dalam sistem demokrasi di negeri ini, soerang presiden mutlak dilarang oleh konstitusi cawe-cawe mengintervensi proses berjalannya penegakan hukum di Indonesia.

Karena itu, dari aspek komunikasi publik,  pernyataan Agus Rahardjo tersebut mutlak harus dibuka secara terang benderang, sehingga tidak ada ‘drakor’ di antara sesama anak bangsa.

“Ungkapan Agus Rahardjo tersebut tidak boleh dibiarkan begitu saja, lalu menguap hilang ditelan waktu. Sebab, pernyataan Agus Rahardjo itu sangat dapat bermakna bahwa Presiden Jokowi mengintervensi penanganan kasus hukum di Indonesia,” kata Emrus Sabtu (2/12/2023).

Selain itu, Emrus menyebutkan, lebih luas lagi bahwa bisa saja semakin menyakinkan publik tentang dugaan bahwa keputusan MK terkait usia minimal capres/cawapres sebagai produk gagal yang tidak lepas dari intervensi dan relasi kukuasaan.

Untuk itu, pernyataan Agus Rahardjo tersebut, ada dua hal yang  harus dilakukan para pihak terkait agar seluruh rakyat Indonesia mengetahui secara terang benderang tentang kasus yang diungkap ke publik oleh Agus Rahardjo. Rakyat berhak tahu.

BACA JUGA: Jokowi Terkejut Guru Punya Level Stress Tinggi, Ini Faktornya

Pertama, Jokowi dan Agus Rahardjo harus melakukan klarifikasi live di Program Rosi, Kompas TV dengan dimoderatori oleh Rosianna Silalahi, sehingga dugaan upaya penghentian kasus E-KTP tersebut menjadi terbuka terang benderang. Klarifikasi ini tak baik  diwakilkan.

“Kedua, Agus Rahardjo mutlak  harus membuktikan ungkapan atau dalilnya tersebut. Agar pengungkapan  dilakukan dengan formal. Maka para pihak yang dirugikan terutama, boleh jadi Jokowi pada posisi merasa dirugikan, seharusnya dia melaporkan Agus Rahardjo ke aparat penegakan hukum,” kata dia.

Sebab, pernyataan Agus Rahardjo tersebut dapat dikategorikan sebagai tuduhan yang serius. Jika benar apa yang dilontarkan oleh Agus Rahardjo, reputasi Presiden Jokowi akan tergerus merosot di tengah masyarakat.

Atau boleh jadi dilakukan dengan dua hal. Pertama, mengangkat sebuah isu yang setara atau lebih seksi untuk menutupi persoalan yang diungkap oleh Agus Rahardjo. Tindakan ini biasanya dilakukan olah para pejundang sebagai tirai penutup dari lontaran pesan yang disampaikan.

Kedua, dengan upaya “akal-akalan” metodologi, lembaga survey sebagai bagian yang tak terpisahkan dari pemilik dan relasi kuasa bisa saja melakukan penelitian bahwa responden tetap puas dengan kinerja pemegang kekuasaan dan elektabilitas paslon yang didukung kekuasaan tertentu tetap terjaga, sekalipun itu kontra logika.

Laporan Wartawan Jakarta: Agus Irawan

 

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
prabowo hapus utang umkm
Prabowo Bakal Hapus Utang UMKM, OJK: Sangat Mungkin Direalisasikan
KONI Jabar Beri Penghargaan Untuk STKIP Pasundan
KONI Jabar Beri Penghargaan Untuk STKIP Pasundan Usai Menyubang 43 Emas di PON Aceh - Sumatera Utara
Pemkot Bandung Ajak Masyarakat Hingga Pondok Pesantren untuk Memilah Sampah
Pemkot Bandung Ajak Masyarakat Hingga Pondok Pesantren untuk Memilah Sampah
Cek Fakta
Cek Fakta : Pesan Berantai Minta Matikan Ponsel Demi Hindari Radiasi Kosmik
PT Angkasa Pura II pastikan Operasional bandara Berjalan Normal
WNA Pemilik ITAP dan ITAS Bisa Autogate di Bandara
Berita Lainnya

1

Sampah Makanan Bergizi Gratis akan Diolah jadi Pupuk

2

Cek Fakta : Kloning Babi dan Sapi di China?

3

Bikin Macet, Paku Bumi Jatuh di Jalan Buah Batu - Soekarno Hatta Bandung

4

Pemkot Bandung Tekankan Pentingnya Pengelolaan Sampah dengan Skema Tata Kelola Pengolahan Sampah Terstruktur

5

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!
Headline
Jorge Martin Kuasai Sirkuit Phillip Island
Jadi yang Tercepat di Sirkuit Sepang, Jorge Martin OTW Juara MotoGP 2024
timnas Indonesia
27 Pemain Timnas Indonesia Dipanggil Jelang Laga Versus Jepang dan Arab Saudi, 2 Pemain Absen
Siklon Tropis Penyebab Suhu Panas Meningkat
BMKG Sebut Siklon Tropis Penyebab Suhu Panas Meningkat
BPOM Desak Penjualan Jajanan Impor Latiao Online Disetop
Ditemukan Bakteri, BPOM Desak Penjualan Jajanan Impor Latiao Disetop!