Kampung di Karawang Ini Tak Pernah Banjir Meski di Pinggir Sungai

Penulis: hafidah

Kampung Karawang
Kampung Karawang (dok.maps)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Di tengah pesatnya arus modernisasi dan pembangunan, sebuah fenomena unik sekaligus menggetarkan rasa penasaran muncul dari Kampung Gandok, Desa Gempol Kolot, Kecamatan Banyusari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Kampung ini viral bukan karena kemewahan, tapi karena keunikannya: lokasinya berada persis di tepi Sungai Cilamaya, namun tak pernah sekalipun kebanjiran. Kok bisa?

Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Desa Gempol Kolot, Sunardi, dalam wawancaranya pada Senin (23/6/2025). Ia mengaku takjub dengan kondisi alam di wilayah yang kini dikenal luas sebagai Kampung Empat Belas.

“Ini yang membuat saya takjub. Padahal posisinya di pinggir sungai besar, tetapi selalu aman dari banjir,” ujar Sunardi.

Fenomena ini tak hanya soal alam. Kampung Empat Belas menyimpan nilai tradisi yang masih dijaga kuat. Salah satu aturan yang terus dipatuhi masyarakat adalah jumlah rumah yang tidak boleh melebihi angka 14. Ya, hanya 14 rumah saja yang boleh berdiri di kampung ini! Jika dilanggar, diyakini akan datang bencana.

“Dari dahulu hanya ada 14 rumah. Kalau ada tambahan, pasti ada saja kejadian aneh. Bisa roboh, atau pemiliknya mengalami musibah, bahkan meninggal,” ungkap Akib, salah seorang warga yang telah lama tinggal di sana.

Baca Juga:

Soal 2 Teror Bom di Pesawat, DPR Desak Intelijen Gercep Tangani

Pemkab Karawang Wajibkan Transaksi Nontunai di Desa

Tradisi Turun-temurun

Kepercayaan ini bukan isapan jempol bagi warga setempat. Tradisi turun-temurun ini terus dijaga demi keselamatan bersama. Bagi generasi muda yang akrab dengan logika dan teknologi, hal ini tentu bikin penasaran.

Tapi justru di sanalah kekuatan Kampung Empat Belas menggabungkan harmoni antara kepercayaan lokal dan realitas kehidupan.

Kepala Desa Sunardi menjelaskan bahwa pihaknya saat ini tengah merancang penataan ulang infrastruktur kampung, terutama akses jalan, untuk mempermudah aktivitas warganya yang mayoritas petani. Namun ia menegaskan, pembangunan itu harus selaras dengan pelestarian tradisi.

“Kami butuh dukungan dari pemerintah daerah untuk pembangunan jalan dan infrastruktur lainnya, tentu tanpa menghilangkan keunikan dan nilai sejarah kampung ini,” imbuh Sunardi.

Lebih jauh, ia menilai Kampung Empat Belas sebagai simbol nyata dari bagaimana kearifan lokal dapat hidup berdampingan dengan perkembangan zaman, tanpa harus saling menyingkirkan.

(Hafidah Rismayanti/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Bakso Atomic
Kreatif dan Berani, Mahasiswa UAD Tawarkan Bakso Unik Berbasis Ilmu Fisika
Subaru mobil baru
Subaru Siap Luncurkan Mobil Baru di GIIAS 2025, Perdana SUV Hybrid?
Ganja di Aceh
Polisi Ungkap Ladang Ganja Seluas 25 Hektare di Aceh
BMW R1300R
BMW Rilis R1300R Roadster 2025, Adopsi Teknologi Suspensi Tercanggih!
IMG_20250624_131858
Borneo FC Resmi Datangkam Gelandang Asal Kolombia 
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

BSU Tahap I Mulai Cair ke 2,45 Juta Pekerja

3

Video Polri Pahlawan Masa Kini Dirujak Warganet, Dianggap Tak Sesuai Realita

4

Duh! Harga Emas Antam Anjlok Rp 10.000 Hari Ini

5

Dorong Dunia Usaha Lebih Inklusif, BPJS Ketenagakerjaan Sosialisasikan Inclusive Job Center kepada 30 Perusahaan di Bandung Raya
Headline
BSU CAIR-1
BSU Tahap I Mulai Cair ke 2,45 Juta Pekerja
rupiah melemah, emas melonjak harga emas antam
Duh! Harga Emas Antam Anjlok Rp 10.000 Hari Ini
Gunung Ibu erupsi
Waspada! Gunung Ibu Kembali Erupsi Pagi Ini
Oklahoma City Thunder
Oklahoma City Thunder Raih Gelar Juara NBA 2025 Usai Kalahkan Indiana Pacers

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.