CIANJUR, TEROPONGMEDIA.ID — Kampung Adat Miduana, terletak di Desa Balegede, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, merupakan perpaduan harmonis antara tradisi masa lalu dan keindahan alam.
Di kampung adat ini, kamu bisa menyelami kehidupan masyarakat Sunda yang masih mempertahankan adat dan budaya leluhur dengan kearifan lokal yang autentik.
Dikelilingi pegunungan dan hutan hijau nan asri, kampung ini layaknya surga tersembunyi yang memanjakan mata dengan pemandangan alam memukau serta udara sejuk yang menyejukkan.
Rumah-rumah adat dengan arsitektur tradisional masih terawat baik, sementara berbagai upacara adat rutin digelar, menjadikannya salah satu destinasi budaya paling berharga di Cianjur.
Destinasi Wisata Edukasi dan Religi
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Cianjur, telah mengembangkan Kampung Adat Miduana sebagai destinasi wisata edukasi dan religi untuk menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Kepala Disbudpar Kabupaten Cianjur, Asep Suparman, menyatakan bahwa berbagai konsep sedang disiapkan untuk mendukung pengembangan kampung adat di wilayah selatan Cianjur tersebut, yang kini semakin ramai dikunjungi wisatawan, termasuk pelajar, mahasiswa, dan akademisi.
Saat ini sudah tersedia fasilitas penginapan bagi wisatawan, dengan jumlah pengunjung mencapai 100 hingga 150 orang setiap akhir pekan.
Untuk mempermudah akses, Disbudpar telah berkoordinasi dengan dinas terkait guna memperbaiki infrastruktur jalan menuju kampung adat.
Berbagai kegiatan seni dan budaya akan digelar secara rutin guna menarik pengunjung, selain menawarkan pengalaman menikmati suasana kampung adat, Situs Campalarang, serta aliran sungai di sekitar wilayah tersebut.
Pengembangan lebih lanjut akan terus dilakukan agar Kampung Adat Miduana menjadi destinasi unggulan bagi wisatawan lokal maupun internasional.
Upaya serupa juga diterapkan di sejumlah objek wisata pendukung, seperti air terjun dan destinasi alam lain di Kecamatan Naringgul.
Disbudpar juga akan menerima masukan dari pihak desa terkait pengelolaan kampung adat, termasuk penambahan sarana dan prasarana seperti pembangunan jalan lingkungan dan jembatan.
Rencana pengelolaan ke depan akan melibatkan kolaborasi antara pemerintah desa dan kecamatan guna meningkatkan kunjungan wisatawan ke Cianjur.
BACA JUGA
Ragam Budaya Kampung Adat Miduana
1.Dongdonan Salapan Wali Puhun
Di tengah gempuran modernisasi, warga Kampung Adat Miduana tetap setia melestarikan Dongdonan Salapan Wali Puhun – sembilan prinsip hidup warisan nenek moyang yang menjadi penuntun kehidupan.
Ajaran ini mencakup nilai-nilai kepemimpinan, ketabahan, hingga harmoni dengan alam, bukan sekadar tradisi turun-temurun, melainkan jawaban atas tantangan kehidupan masa kini.
Dengan berpegang pada kearifan lokal ini, masyarakat Miduana menunjukkan bahwa nilai-nilai luhur tetap relevan sebagai pondasi menghadapi perubahan zaman.
Setiap prinsip dalam Dongdonan Salapan Wali Puhun bukan hanya petuah lama, tapi panduan hidup yang tetap bermakna di dunia yang terus berubah.
2. Ritual Mandi Kahuripan
Masyarakat Kampung Adat Miduana di Desa Balegede, Kecamatan Naringgul, kembali melaksanakan tradisi Mandi Kahuripan sebagai persiapan menyambut bulan suci Ramadhan.
Ritual penyucian diri ini digelar di titik pertemuan dua aliran sungai yang membentuk Sungai Cipandak, simbol pembersihan jasmani dan rohani sebelum memasuki bulan penuh rahmat.
Tradisi turun-temurun ini bukan sekadar aktivitas fisik, melainkan bentuk persiapan spiritual warga untuk menyambut Ramadhan dengan hati dan pikiran yang bersih.
Mandi Kahuripan menjadi bukti kearifan lokal yang tetap lestari, menyatukan manusia dengan alam dalam rangkaian ibadah yang penuh makna.
3. Kesenian Kilingan
Di Kampung Adat Miduana, Balegede, Naringgul, Cianjur, berkembang sebuah kesenian tradisional yang memukau bernama Seni Kilingan.
Kesenian khas Sunda ini menampilkan kolaborasi apik antara sinden (penyanyi), alok (vokal), dan nayaga (pemain gamelan) yang bersama-sama menciptakan alunan musik yang memesona.
Pertunjukan Kilingan diiringi oleh beragam waditra (instrumen gamelan) tradisional, seperti:
- Saron, Demung, Peking (instrumen logam bernada)
- Bonang, Jenglong (gong kecil dan besar)
- Rincik, Selentem (penyempurna melodi)
- Gambang, Rebab (instrumen gesek dan pukul kayu)
- Kendang (pengatur irama)
Kesenian ini bukan sekadar hiburan, melainkan warisan budaya yang terus dilestarikan oleh masyarakat Miduana, memperkaya khazanah seni tradisional Jawa Barat.
4. Arca Campalarang
Sebuah benda bersejarah yang diduga sebagai Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB), Arca Campalarang, akan segera ditetapkan secara resmi sebagai Cagar Budaya (CB).
Arca ini berada di Kampung Pojok, wilayah Kampung Adat Miduana, Desa Balegede, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur.
Keberadaannya memperkaya khazanah budaya di kawasan tersebut dan menegaskan pentingnya pelestarian warisan sejarah di tengah perkembangan zaman.
(Aak)
