BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menetapkan Kabupaten Bekasi sebagai salah satu dari 89 kabupaten/kota di Indonesia yang berhasil meraih status bebas penyakit frambusia pada tahun 2025. Penetapan ini diberikan setelah melalui proses evaluasi dan skrining, di mana tidak ditemukan adanya kasus frambusia di wilayah tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Alamsyah, menyampaikan capaian ini merupakan buah dari kerja sama dan upaya kolektif berbagai pihak.
“Ini keberhasilan bersama di bawah leading sector Bappeda, dukungan dari bupati dan wakil bupati Bekasi, sekretaris daerah hingga seluruh lintas sektor lain,” ujar Alamsyah, mengutip dari Antara, Minggu (24/8/2025).
Menurutnya, keberhasilan Kabupaten Bekasi meraih sertifikat daerah bebas frambusia merupakan hasil proses panjang selama lima tahun berturut-turut.
“Kami melakukan screening, termasuk pemeriksaan terhadap sampel-sampel atau orang-orang yang kita curigai terpapar. Ternyata hasil yang ditemukan itu negatif semua, sehingga Kabupaten Bekasi dapat memperoleh sertifikat tersebut,” jelas Alamsyah.
Frambusia atau patek adalah infeksi bakteri menahun yang menyerang kulit, tulang, hingga tulang rawan. Penyakit ini umumnya ditemukan pada anak-anak di wilayah tropis seperti Afrika, Asia, hingga Amerika Latin, dan juga dikenal dengan sebutan yaws.
Penularan frambusia terjadi melalui kontak langsung dengan kulit penderita. Gejala awal biasanya berupa luka tunggal menyerupai buah beri. Jika tidak segera ditangani, luka tersebut bisa menyebar dan berisiko menimbulkan kerusakan jaringan bahkan kecacatan.
Alamsyah, menegaskan pihaknya berkomitmen mempertahankan status daerah bebas frambusia. Upaya tersebut dilakukan dengan memperkuat kolaborasi lintas sektor serta meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
Baca Juga:
Pemkab Bekasi akan Buka 2.000 Lowongan Kerja Baru Sektor Industri?
Pemkab Bekasi Kerahkan 30 Truk, Bersihkan Puing Bangunan Liar 150 Ton
“Harapannya, ketika curiga ada yang terpapar frambusia maka warga bisa cepat laporkan ke layanan kesehatan terdekat, puskesmas atau rumah sakit agar bisa diantisipasi. Kita yakin Kabupaten Bekasi dengan bebas frambusia seperti ini akan aman, tetapi jika ada potensi kasus-kasus impor tetap mesti kita antisipasi,” tutupnya.
(Virdiya/Budis)