BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Tottenham Hotspur mencatatkan kisah manis nan unik dalam perjalanan mereka menjuarai Liga Europa 2024/2025. The Lilywhites keluar sebagai kampiun hanya dengan satu tembakan tepat sasaran di partai final.
Laga pamungkas yang digelar di Stadion San Mames, Bilbao, Kamis (22/5) dini hari WIB itu mempertemukan dua raksasa Inggris, Tottenham dan Manchester United. MU tampil agresif sejak awal pertandingan, sementara Tottenham mengandalkan serangan balik dan bola mati sebagai senjata utama.
Gol tunggal kemenangan Spurs dicetak Brennan Johnson pada menit ke-42. Berawal dari umpan Pape Matar Sarr dari sisi kiri, bola sempat mengenai Luke Shaw sebelum disambar Johnson dan bersarang di gawang Andre Onana. Gol ini menjadi satu-satunya tembakan tepat sasaran Tottenham sepanjang laga dan itu cukup untuk mengantar mereka merengkuh trofi Eropa.
MU Dominan Tanpa Gol
Manchester United sejatinya tampil jauh lebih dominan. Tim asuhan Ruben Amorim mencatatkan penguasaan bola hingga 73 persen serta melepaskan 16 tembakan, enam di antaranya mengarah ke gawang. Namun, rapatnya pertahanan Tottenham dan penampilan solid kiper Guglielmo Vicario membuat MU frustrasi.
Spurs hanya menguasai bola sebanyak 27 persen, melepaskan tiga tembakan, dan satu-satunya yang tepat sasaran langsung berbuah gol. Strategi bertahan total ala Ange Postecoglou pun terbukti efektif dalam laga bertempo tinggi tersebut.
Statistik Pertandingan Final Liga Europa 2024/2025:
- Penguasaan Bola: Spurs 27% – MU 73%
- Tembakan: Spurs 3 – MU 16
- Tembakan Tepat Sasaran: Spurs 1 – MU 6
- Total Umpan: Spurs 187 – MU 512
- Akurasi Umpan: Spurs 61% – MU 84%
- Sepak Pojok: Spurs 4 – MU 5
- Pelanggaran: Spurs 22 – MU 10
- Kartu Kuning: Spurs 3 – MU 4
- Kartu Merah: 0 – 0
BACA JUGA:
Chelsea Menang Tipis 1-0 Atas Manchester United di Premier League 2024/2025
Telak, Manchester United Bantai Athletic Bilbao 4-1 di Liga Europa 2024/2025
Ange Postecoglou Ukir Sejarah
Terlepas dari pendekatan taktis yang konservatif, kemenangan ini menjadi tonggak bersejarah bagi Tottenham. Mantan pemain bintang Wales, Gareth Bale, bahkan menyebut sang pelatih, Ange Postecoglou, layak disebut legenda.
“Luar biasa untuk klub. Ini sudah lama ditunggu. Saya senang untuk para pemain dan fans. Kini Ange akan dikenang sebagai manajer legendaris yang membawa trofi Eropa,” ujar Bale.
Kemenangan ini mengakhiri penantian panjang Spurs di kancah Eropa. Sebelumnya, klub asal London Utara itu terakhir kali menjuarai Liga Europa pada 1984 lebih dari empat dekade lalu. Kini, mereka kembali mengangkat trofi yang pernah mereka rebut juga di tahun 1972.
Tottenham pun mencatatkan gelar Liga Europa ketiganya dalam sejarah, sekaligus membuktikan bahwa efisiensi bisa mengalahkan dominasi.
(Haqi/Budis)