MAKASSAR,TM.ID: Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Instalasi, Pengelolaan Air Limbah (IPAL) Metropolitan Invesment Project (Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpadu) Losari di Jalan Metro Tanjung Bunga, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (21/02/2024).
“Sistem pengolahan limbah domestik terpusat di Losari ini sangat penting untuk mengelola limbah cair agar ramah lingkungan dan meningkatkan kualitas air tanah dan air baku serta kualitas kesehatan masyarakat kita,” ujar Jokowi dalam peresmiannya, dikutip Kamis (22/02/2024).
Jokowi menilai, adanya IPAL itu sangat dibutuhkan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat, utamanya masalah lingkungan agar tidak tercemar.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Resmikan IIMS 2024 di JIExpo Kemayoran
“Sistem pengelolaan air limbah ini di butuhkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar memiliki perhatian dan kepedulian untuk bersama-sama mengatasi pencemaran lingkungan di Kota Makassar,” ungkap Jokowi.
Ia juga menyebut, anggaran untuk mendirikan IPAL Losari sebesar Rp1,2 triliun melalui sistem tahun jamak selama tiga tahun mulai 2019 sampai tahun 2023 dengan anggaran APBN, Asian Development Bank (ADB) dan APBD Kota Makassar.
“IPAL Losari ini dibangun dari tahun 2019-2023 dengan biaya sebesar Rp1,2 triliun. Dari APBN sebesar Rp1,067 triliun, ADB Rp672 miliar dan APBD Kota Makassar Rp150 miliar,” ujar Jokowi.
IPAL tersebut memiliki kapasitas 16 ribu meter kubik per hari, dengan panjang jaringan perpipaan air limbah sepanjang 96 kilometer dan bisa melayani 41 ribu kepala keluarga.
“Itu yang ingin saya sampaikan dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim pada pagi hari ini ,saya resmikan sistem pengelolaan air limbah domestik terpusat Losari di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan,” ucapnya.
Di samping itu, Direktur Jenderal Cipta Karya, Kementerian PUPR, Diana Kusumastuti menyatakan, usai peresmian instalasi pengolahan limbah itu menjadi paling besar di Indonesia timur engan kapasitas 16.000 meter kubik. Kecanggihanya di proses antara pipa disambungkan langsung ke truk pengangkut limbah tersebut.
“Memang baru satu saja di wilayah Timur, di Makassar ini yang mampu memproduksi 16.000 meter kubik. Canggihnya, ini diproses antara perpipaan dengan truk itu dijadikan satu truk di limbah , selanjutnya dijadikan satu dan diolah, setelah diolah diendapkan, kemudian bakterinya dikumpulkan,” kata Diana.
Lebih lanjut, Diana, air dari pengelohan ini akan menjadi jernih. Air dapat menghidupi ikan. Artinya, jika airnya dibuang ke sungai atau ke kanal tidak membuat pencemaran lingkungan.
“Hadirnya IPAL Losari terpusat itu diharapkan menjaga lingkungan agar menjadi lebih bagus dan kesehatan masyarakat menjadi terjaga. Namun demikian, hasil pengolahan air limbah walau terlihat jernih dan tidak berbau, tapi tidak dapat diminum langsung,” ujarnya.
(Saepul/Usk)