JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Wakil Ketua Umum Pro-Jokowi (Projo), Freddy Damanik, bereaksi pada PDIP yang menuding Presiden ke-7 itu telah mengirimkan utusan agar tak dipecat dari status kader partai.
Ia mengatakan, Jokowi kerap diam saat dicela oleh partai berlambang moncong putih itu, tetapi kesabaran setiap individu memiliki batasannya.
“Faktanya selama ini memang beliau selalu diam setiap dicela, dihina, difitnah, tapi semua orang mempunyai batas kesabaran, termasuk seorang Jokowi yang juga merupakan manusia biasa yang mempunyai batas kesabaran,” kata Freddy dalam keterangannya, dikutip Minggu (17/03/2025).
Freddy menilai, mereka telah keterluan jika terus menerus menyudutkan Jokowi. Lantas, ia menyinggung calon presiden dan wakil presiden saat Pilpres 2024 yang diusung oleh PDIP, mendapatkan perolehan angka buncit.
“Kami melihat PDIP sudah sangat keterlaluan kepada Jokowi, PDIP lupa bahwa Jokowi adalah Presiden 2 periode yang banyak pendukung dan dicintai rakyat, itulah kekuatan Jokowi. Lihat saja di Pilpres 2024, begitu Jokowi memainkan kekuatannya, maka calon PDIP langsung terkapar hanya dapat 16 persen,” jelasnya.
BACA JUGA:
Jokowi Bantah Tudingan PDIP Soal Utusan Agar Dirinya Tak Dipecat: Coba Logikanya!
Soal Serangan Balik Politik Jokowi, Pengamat: Hasto Ingin Kepemimpinan Megawati di PDIP Tak Diganggu</span></em>
Namun, kata Freddy, mereka yang sering menyinggung Jokowi, bukan tidak mungkin akan memberi perlawanan.
“Demikian juga sekarang kalau PDIP terus mengganggu Jokowi bukan tidak mungkin Jokowi juga akan melawan dan akan menghancurkan kembali PDIP dengan cara caranya, walaupun beliau sudah tidak Presiden lagi,” kata Freddy.
“Oleh karena itu, kami meminta kepada PDIP agar segera move on dari Jokowi, tidak usah lagi menyerang Jokowi dan keluarganya,” imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, Deddy Sitorus mengaku, sempat ada utusan yang menemui partai sehari sebelum Jokowi menerima pemecatan sebagai kader dari PDIP.
Ia menyebut, utusan itu meminta agar tak memecat Jokowi dan meminta Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto harus mundur.
“Perlu diketahui bahwa sekitar tanggal 14 Desember, itu ada utusan yang menemui kami, memberitahu bahwa Sekjen (Hasto) harus mundur,” kata Deddy dalam konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (12/3).
“Lalu jangan pecat Jokowi dan menyampaikan ada sekitar sembilan orang dari PDIP yang menjadi target dari pihak kepolisian dan KPK,” tambahnya.
Ia lantas membocorkan utusan itu, merupakan sosok yang memiliki kewenangan yang kuat. Akan tetapi, ia enggan menyebut dengan gamblang siapa sosok itu.
(Saepul/Aak)