Jokowi Efek Jadi Kunci Kemenangan Prabowo – Gibran 1 Putaran?

gibran
Pidato dari Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka usai melihat hasil quick count atau perhitungan cepat yang membuat mereka unggul. (Tangkapan layar YouTube Waktunya Indoensia Maju)

Bagikan

JAKARTA,TM.ID: Pengamat politik dari Institute for Digital Democracy (IDD) Yogyakarta Bambang Arianto menilai, kemenangan pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka dalam satu putaran di kontestasi Pilpres 2024, tidak terlepas dari Jokowi Effect.

Dikarenakan banyak sekali pendukung Presiden Jokowi baik yang berstatus sebagai relawan politik maupun sebagai simpatisan kemudian perlahan memberikan dukungan kepada Gibran, karena lebih menghormati sosok Jokowi.

BACA JUGA: Jokowi Dihujani Petisi Kampus, PDIP: Baiknya Autokritik!

Terlebih lagi banyaknya manuver politik jelang pencoblosan seperti mundurnya Ahok dan tingginya percakapan para buzzer politik di media sosial yang intinya lebih menyudutkan Presiden Jokowi, justru kemudian berbalik membuat tambahan elektoral kepada Gibran.

Inikan era media sosial, jadi semakin menyudutkan Presiden Jokowi itu justru menjadi bumerang, karena pendukung setia Jokowi itu tidak ingin idolanya di bully dan dihina.

Bambang Arianto menyebutkan bahwa  inilah yang kemudian membuat mayoritas pendukung Jokowi tahun 2019 berpikir ulang untuk memberikan dukungan kepada pasangan lain.

“Saya melihat sendiri beberapa mantan relawan Jokowi yang kemudian menyatakan dengan tegas akan mendukung Gibran karena tegak lurus dengan Jokowi,” kata Bambang kepada Teropong media.id, Kamis (15/2/2024).

Bahkan kata Bambang, ada yang menyatakan bahwa representasi dari figur Jokowi jelas sosok Gibran. Namun menariknya, pendukung setia Presiden Jokowi tidak berani tampil dihadapan public, dengan berkomentar maupun unggah konten di media sosial.

“Alasannya mungkin mereka lebih menjaga perasaan temen-temennya yang selama ini telah memberikan dukungan penuh kepada pasangan Ganjar Mahfud,” ujar Bambang.

Selain itu, faktor kemenangan Pilpres juga dipengaruhi karena budaya politik Indonesia itu lebih berbasis figur bukan partai politik.

BACA JUGA: Kampanye Pamungkas, Prabowo-Gibran Hampir 600 Ribu Orang Hadir di GBK

Apalagi party id di Indonesia di kenal cukup lemah, sehingga setiap pemilih bisa kapan saja untuk pindah dari satu partai ke partai lainnya.

“Intinya, kontestasi Pilpres 2024 semakin menegaskan bahwa figur politik akan sangat menentukan perilaku pemilih,” kata dia.

Laporan wartawan Jakarta : Agus Irawan/Masnur

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Hobi mengupil
Hobi Ngupil Bisa Berisiko?
Jonatan Christie
Takluk dari Antonsen, Jonatan Christie Runner-Up China Masters 2024
Dapat Gelar Man Of The Match Hingga Pimpin Viking Clap
Dapat Gelar Man Of The Match Hingga Pimpin Viking Clap, Kevin Mendoza Sampaikan Isi Hatinya
Mateo Kocijan absen
Dapat 4 Kartu Kuning, Mateo Kocijan Terpaksa Absen 1 Pertandingan
C2ED7629-D0C4-40F7-ADC5-E2406CEE1D5A
Gunung Dempo Meletus, Jalur Evakuasi Warga Disiapkan
Berita Lainnya

1

7 Fakta Penting Pernikahan Nissa Sabyan dan Ayus yang Menghebohkan Publik

2

Password Wifi MCD Terbaru 2024!

3

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

4

Hampir Mirip, Ini Perbedaan Gejala Herpes dan Gigitan Tomcat

5

Tespek Positif Belum Tentu Hamil? Ini Penjelasannya
Headline
Verstappen Masuk Daftar Legenda Formula 1
Raih Gelar Juara Dunia, Verstappen Masuk Daftar Legenda Formula 1
Bojan Hodak Singgung Kerasnya Lapangan Stadion GBLA
Dedi Kusnandar Mengalami Cedera, Bojan Hodak Singgung Kerasnya Lapangan Stadion GBLA
Gubernur Bengkulu Ikut Terjaring OTT KPK
Gubernur Bengkulu Ikut Terjaring OTT KPK
Ini Alasan Persib Memarkir David da Silva
Dan Terjadi Lagi, Ini Alasan Persib Memarkir David da Silva