Jepang Siap Ciptakan Revolusi Komputasi Tercepat di Dunia

Revolusi Komputasi
(Foto: Tengadh)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Jepang kembali mempertegas posisinya sebagai pemimpin dunia dalam teknologi superkomputer dengan rencana ambisiusnya membangun Fugaku Next, superkomputer generasi baru yang digadang-gadang akan menjadi yang tercepat di dunia.

Proyek ini tidak hanya sekadar tentang kecepatan, tetapi juga mencerminkan langkah strategis Jepang dalam menghadapi tantangan teknologi masa depan, terutama di bidang kecerdasan buatan (AI), riset ilmiah, dan prediksi perubahan iklim.

Fugaku Next diproyeksikan mampu mencapai ZetaFLOPS, sebuah ukuran kecepatan komputasi yang setara dengan satu sextillion (1 diikuti 21 nol) operasi per detik.

Ini berarti Fugaku Next akan menjadi 1000 kali lebih cepat dari superkomputer terbaik saat ini, Frontier, yang beroperasi pada tingkat exaFLOPS.

Teknologi ZetaFLOPS bukan hanya soal kecepatan, tapi juga bagaimana superkomputer ini akan merevolusi kemampuan manusia dalam menangani masalah yang sangat kompleks.

BACA JUGA: Jepang Torehkan Sejarah Baru, Kecepatan Internet Capai 402 Tbps

Fugaku Next: Lebih dari Sekadar Kecepatan

Berbeda dengan fokus banyak negara yang berlomba-lomba untuk memecahkan rekor kecepatan komputasi, Jepang ingin menggunakan Fugaku Next sebagai sarana untuk menghadirkan solusi nyata bagi tantangan global. Dengan kemampuan ZetaFLOPS, Fugaku Next dipersiapkan untuk mempercepat inovasi dalam berbagai sektor:

  • Kecerdasan Buatan (AI): Kecepatan ZetaFLOPS memungkinkan penanganan data dalam jumlah besar secara real-time, membuka jalan bagi pengembangan AI yang lebih maju dan interaktif.
  • Riset Kesehatan: Dalam bidang kesehatan, Fugaku Next akan digunakan untuk mempercepat penelitian genomik, memfasilitasi analisis genetik yang lebih kompleks dan akurat, mempercepat pengembangan obat-obatan dan terapi medis baru.
  • Perubahan Iklim: Teknologi ini juga dirancang untuk simulasi iklim yang lebih rinci dan prediksi cuaca yang lebih akurat, yang sangat penting dalam menghadapi dampak perubahan iklim global.
  • Simulasi Fisika dan Kimia: Dengan kemampuannya yang luar biasa, Fugaku Next akan membantu ilmuwan memecahkan masalah yang membutuhkan perhitungan fisika dan kimia yang rumit, seperti penciptaan material baru atau inovasi energi.

Ambisi Teknologi yang Berkelanjutan

Fugaku Next tidak hanya dirancang untuk menjadi yang tercepat, tetapi juga efisien secara energi. Meskipun membutuhkan daya yang besar, Jepang berencana untuk menggunakan teknologi inovatif yang mampu menekan konsumsi energi.

Hal ini menjadi fokus utama, mengingat tingginya konsumsi daya yang dibutuhkan oleh superkomputer berkinerja tinggi.

Dengan pendekatan ini, Jepang berharap dapat menyeimbangkan antara performa dan keberlanjutan.

Kolaborasi Fujitsu dan RIKEN

Proyek Fugaku Next merupakan hasil kolaborasi antara dua entitas besar Jepang: Fujitsu, perusahaan teknologi terkemuka, dan RIKEN, lembaga penelitian yang berfokus pada ilmu pengetahuan dan teknologi.

Keduanya telah bekerja sama dalam pengembangan generasi sebelumnya, Fugaku, yang saat ini masih menjadi salah satu superkomputer terbaik di dunia dengan kemampuan 442 PetaFLOPS.

Kolaborasi ini mencerminkan dedikasi Jepang dalam menciptakan terobosan teknologi melalui penelitian intensif dan inovasi.

Fugaku Next, yang diperkirakan akan siap digunakan pada 2030, merupakan langkah strategis untuk memastikan Jepang tetap berada di garis depan teknologi superkomputer global.

Tantangan Global dan Kepemimpinan Teknologi

Meskipun prospek Fugaku Next sangat menjanjikan, proyek ini juga dihadapkan pada sejumlah tantangan besar. Salah satu tantangan terbesarnya adalah konsumsi energi.

Pengoperasian superkomputer dengan tingkat ZetaFLOPS diperkirakan memerlukan daya yang setara dengan 21 pembangkit listrik tenaga nuklir.

Namun, Jepang melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains, dan Teknologi (MEXT) yakin bahwa mereka dapat mengatasi hambatan ini dengan memanfaatkan teknologi canggih dan arsitektur baru yang lebih efisien.

Ambisi Jepang untuk membangun superkomputer Zeta-Class pertama di dunia bukan hanya tentang dominasi teknologi.

Ini merupakan wujud dari visi besar negara tersebut dalam menyiapkan masa depan di mana komputasi super akan memainkan peran sentral dalam pengembangan industri, riset ilmiah, serta solusi untuk tantangan global.

Jepang tidak hanya berusaha bersaing dengan negara-negara lain, tetapi juga berkomitmen untuk menyediakan teknologi yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi seluruh umat manusia.

Dengan peluncuran Fugaku Next, Jepang memperlihatkan bahwa masa depan teknologi superkomputer tidak hanya soal kecepatan, tetapi juga tentang bagaimana teknologi tersebut dapat memberikan dampak yang signifikan bagi kemajuan ilmu pengetahuan, industri, dan kemanusiaan di seluruh dunia.

 

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Titiek Soeharto - bantuan kelompok tani jpg
Kabar Baik Nih, Titiek Soeharto Dorong Bantuan Kelompok Tani Dipercepat
Penyebab mata merah
7 Penyebab Mata Merah dan Cara Mengatasinya
Kelas berbasis kontainer
UNSIKA Luncurkan Kelas Berbasis Kontainer
Sekolah di Surabaya Jalankan Uji Coba Program Tidur Siang untuk Siswa
Sekolah di Surabaya Jalankan Uji Coba Program Tidur Siang untuk Siswa
Perguruan tinggi terbaik
ITS Tempati Posisi Perguruan Tinggi Terbaik di Bidang Logistik dan Manajemen
Berita Lainnya

1

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

2

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

3

Hampir Mirip, Ini Perbedaan Gejala Herpes dan Gigitan Tomcat

4

Kinerja APBN di Jawa Barat 2024 Surplus Rp28,79 Triliun, Penerimaan Pajak Capai Rp119,65 Triliun

5

Link Live Streaming PSG vs Manchester City Liga Champions Selain Yalla Shoot
Headline
Menteri ATR BPN Nusron Wahid, sertipikat SHM HGB Pagar Laut dicabut
Cacat Hukum, Nusron Cabut Sertipikat HGB dan SHM Pagar Laut Tangerang!
Mahkamah Konstitusi - MK - Pelantikan kepala daerah terpilih
Pelantikan Kepala Daerah Terpilih yang Bersengketa Pilkada Ditunda, Tunggu Putusan MK!
Dede Yusuf - Pagar Laut - Kementerian ATR
Siapa Paling Berdosa di Kasus Pemagaran Laut? Dede Yusuf Tunjuk Hidung Kementerian ATR
Kecelakaan di Tol Cipularang KM 80 Arah Bandung 
Kecelakaan di Tol Cipularang KM 80 Arah Bandung Mobil Terjepit Truk dan Pembatas Jalan

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.