BANDUNG,TM.ID: Dampak dari fenomena El Nino masih terasa akhir-akhir ini harga beras terus naik. Sebab cuaca sangat mempengaruhi sisi produksi.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung Gin Gin Ginanjar mengatakan, pihaknya telah mencoba ke salah satu penggiling beras. Namun, kenyataan nya gabah yang di produksi sudah kosong.
BACA JUGA: Viral! Beras Bulog Tertempel Stiker Prabowo Gibran, Cak Imin: Miskin etika!
“Kami mencoba ke salah satu penggiling beras, memang gabah itu juga sudah kosong kalaupun ada, harganya tinggi hampir 900 ribu mendekati satu juta, dimana dulu hanya 400 sampai 500 ribu,” kata Gin Gin Ginanjar, Senin (5/2/2024).
Menjelang Bulan Ramadhan ia berharap, komoditi yang naik dari Harga Eceran Tertinggi (HET) dapat menurun pada saat Bulan Ramadhan tiba.
“Karena sekarang juga dari sisi cadangan mulai digulirkan, mulai dari bantuan pangan beras 10 kilo, sekarang juga menggelontorkan cadangan dari bulog ke pasar-pasar,” ucapnya.
Adapun harga komoditi beras yang naik, kata Gin Gin, kisaran 16 ribu perkilo dari HET terendah 13 ribu sampai 14 ribu perkilo.
“Ini kan harga HET 10.999, jadi memang di atas harga HET dan premium HET itu harganya, 13.900, sekarang hampir 16 ribu,” ujarnya.
Menurutnya, faktor dari kenaikan harga beras tersebut yakni el nino dan mempengaruhi terhadap produksi hingga cadangan ikut terhambat.
BACA JUGA: Mengenal Beras SPHP yang Viral Ditempeli Stiker Prabowo-Gibran
“Faktor terbesar memang el nino karena terpengaruh pada produksi, jadi cuaca ekstrem, kemudian cafangan terhambat,” imbuhnya.
Laporan Wartawan Kota Bandung: Rizky Iman/Masnur