JAKARTA,TM.ID: Bursa saham Asia Pasifik sebagian terus mengalami penguatan pada perdagangan saham Senin (18/3/2024), jelang serangkaian data ekonomi dari China.
Selain itu, investor juga fokus terhadap pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) pada Selasa pekan ini
Ekonom yang disurvei Reuters berharap the Fed akan pertahankan suku bunga di 5,25 persen-5,5 persen.
Sementara di Asia, bank sentral Australia diharapkan pertahankan suku bunga 4,35 persen pada pertemuan Selasa pekan ini.
Sementara itu, polling Reuters berharap bank sentral Jepang dapat keluar dari kebijakan suku bunga negatif dan angkat suku bunga jadi 0 persen dari -0,1 persen. Di Eropa, bank sentral Inggris diharapkan pertahankan suku bunga acuan 5,25 persen.
Indeks ASX 200 di Australia melemah 0,19 persen pada awal perdagangan. Sedangkan di Jepang, indeks Nikkei 225 menguat 1,34 persen, dan memimpin penguatan di Asia. Indeks Topix menanjak 1,21 persen.
Indeks Hang Seng berjangka di posisi 16.752, lebih kuat dari penutupan perdagangan terakhir di posisi 16.720,89.
Adapun China akan rilis data ekonomi pada Senin pekan ini antara lain penjualan ritel Februari, hasil industri dan angka pengangguran urban.
BACA JUGA: Pasar Kripto Papan Atas Memerah, Solana Unggul dalam Sepekan
Di wall street, tiga indeks saham acuan melemah seiring kenaikan inflasi dan jelang pertemuan the Fed. Indeks S&P 500 melemah 0,65 persen, indeks Dow Jones terpangkas 0,49 persen dan indeks Nasdaq susut 0,96 persen.
Sebelumnya diberitakan, bursa saham Asia Pasifik sebagian besar melemah pada perdagangan Jumat, 15 Maret 2024. Harga produsen di Amerika Serikat tumbuh lebih cepat dari perkiraan 0,6 persen pada Februari.
Dikutip dari CNBC, kecuali harga maganan dan energi, indeks harga produsen inti atau producer price index (PPI) inti naik 0,3 persen pada Februari. Sebelumnya ekonom yang disurvei Dow Jones harapkan inflasi utama 0,3 peren dan inflasi inti 0,2 persen.
Sementara itu, indeks Hang Seng merosot 1,5 persen yang didorong sektor saham perawatan kesehatan dan teknologi. Indeks CSI 300 naik 0,22 persen ke posisi 3.569,99. Indeks Hang Seng naik 1,7 persen selama sepekan.
Di sisi lain, bank sentral China mempertahankan suku bunga pinjaman tenor satu tahun di 2,5 persen.
Indeks Nikkei 225 di Jepang melemah 0,26 persen ke posisi 38.707,64. Sedangkan indeks Topix bertambah 0,3 persen ke posisi 2.670,8.
Pergerakan indeks saham acuan di Jepang tersebut terjadi ketika menteri keuangan Jepang mengatakan, Jepang tidak lagi alami deflasi, suatu perbedaan yang jelas dari posisi sebelumnya.
Indeks Kospi Korea Selatan turun 1,91 persen ke posisi 2.666,84. Sedangkan indeks Kosdaq tergelincir 0,8 persen menjadi 880,46. Di Australia, indeks ASX 200 melemah 0,56 persen ke posisi 7.670,3, mencapai level terendah dalam dua minggu.
(Dist)