BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Republik Indonesia memiliki sejarah panjang sejak awal kemerdekaan. Menteri Keuangan pertama dilantik hanya beberapa hari setelah proklamasi, dan sejak itu jabatan strategis ini diisi oleh berbagai tokoh dengan latar belakang dan peran penting masing-masing.
Berikut rangkuman daftar Menteri Keuangan RI dari masa ke masa serta kontribusi mereka:
Awal Kemerdekaan (1945–1950)
- Samsi Sastrawidagda menjadi Menteri Keuangan pertama RI pada 19 Agustus 1945. Namun, karena alasan kesehatan, ia tidak dapat memimpin secara aktif dan kemudian digantikan.
- Alexander Andries (A.A.) Maramis mengambil alih peran pada 26 September 1945. Ia dikenang sebagai tokoh di balik penerbitan uang kertas pertama RI, Oeang Republik Indonesia (ORI), yang berfungsi sebagai simbol kedaulatan ekonomi bangsa.
- Soenarjo Kolopaking sempat ditunjuk pada November 1945, namun menolak jabatan tersebut.
- Raden Mas Pandji Soerachman Tjokrodisoerjo menjabat pada Desember 1945 hingga Oktober 1946, mengawal stabilitas fiskal di tengah situasi revolusi.
- Sjafruddin Prawiranegara, yang menjabat beberapa kali sejak 1946, juga menjadi tokoh penting karena selain memimpin keuangan negara, ia kelak menjadi Gubernur Bank Indonesia pertama sekaligus Ketua Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) saat ibu kota jatuh ke tangan Belanda.
Era Demokrasi Liberal dan Awal Orde Lama (1950–1960)
- Lukman Hakim dan Jusuf Wibisono silih berganti memimpin Kemenkeu di awal 1950-an.
- Soemitro Djojohadikoesoemo, ekonom senior, beberapa kali menjabat di periode 1950-an dan merupakan Ayah dari Presiden Indonesia ke-8 Prabowo Subianto.
- Ong Eng Die (1953–1955) menjadi menteri keturunan Tionghoa pertama yang memegang kursi keuangan.
- Soetikno Slamet (1957–1959) memulai Musyawarah Perencanaan Pembangunan yang menjadi embrio dari Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita).
Masa Orde Lama (1959–1966)
- Djuanda Kartawidjaja (1959–1960), dikenal lewat Deklarasi Djuanda yang menetapkan konsep negara kepulauan.
- R.M. Notohamiprodjo (1960–1963) menjabat ketika struktur kementerian mengalami restrukturisasi besar.
- Soemarno Sosroatmodjo (1963–1966) memimpin hingga masa akhir Orde Lama, di tengah tantangan inflasi tinggi dan gejolak politik.
Baca Juga:
Era Orde Baru (1966–1998)
Selama pemerintahan Presiden Soeharto, kursi Menteri Keuangan diisi oleh tokoh-tokoh teknokrat yang berperan dalam stabilisasi ekonomi:
- Ali Wardhana menjabat panjang (1968–1983) dan dianggap sebagai arsitek kebijakan stabilisasi ekonomi pasca-hiperinflasi.
- Radius Prawiro dan Arifin Siregar melanjutkan tradisi teknokratis, memperkuat pondasi fiskal dan moneter.
Era Reformasi (1998–2004)
- Bambang Subianto (1998–1999) menghadapi krisis moneter Asia. Ia memimpin kebijakan rekapitalisasi perbankan.
- Boediono (2001–2004) melahirkan tiga undang-undang penting: UU Keuangan Negara, UU Perbendaharaan Negara, dan UU Pemeriksaan Keuangan Negara, yang hingga kini menjadi fondasi pengelolaan fiskal.
- Jusuf Anwar (2004–2005) menjabat singkat sebelum ditugaskan sebagai Duta Besar RI untuk Jepang.
Era Kontemporer (2005–2025)
- Sri Mulyani Indrawati (2005–2010, 2016–2025) menjadi salah satu Menteri Keuangan paling berpengaruh. Ia berhasil mendorong reformasi fiskal, meningkatkan kredibilitas APBN, serta beberapa kali mendapat penghargaan internasional, termasuk sebagai Best Finance Minister of Asia.
- Agus DW Martowardojo (2010–2013) fokus pada reformasi pajak.
- Muhamad Chatib Basri (2013–2014), ekonom sekaligus tokoh G20, aktif membawa Indonesia dalam forum internasional.
- Bambang Brodjonegoro (2014–2016) menjabat hingga awal periode kedua Presiden Joko Widodo.
- Sri Mulyani kembali menjabat pada 2016 hingga akhirnya digantikan pada reshuffle kabinet 8 September 2025.
Menteri Keuangan Terkini
- Purbaya Yudhi Sadewa resmi dilantik pada 8 September 2025 menggantikan Sri Mulyani. Sebelum menjabat, ia dikenal sebagai Kepala Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan ekonom senior yang pernah terlibat dalam berbagai perumusan kebijakan makroekonomi.
Posisi Strategis Menteri Keuangan
Sepanjang sejarahnya, Menteri Keuangan selalu memainkan peran sentral dalam menentukan arah pembangunan. Dari masa revolusi hingga reformasi fiskal modern, setiap menteri meninggalkan jejak kontribusi penting.
Pergantian dari Sri Mulyani ke Purbaya Yudhi Sadewa menandai babak baru dalam pengelolaan fiskal Indonesia, yang kini menghadapi tantangan stabilitas ekonomi global dan kebutuhan pembiayaan pembangunan yang semakin besar.
(Budis)