Jejak Kejayaan Kerajaan Sumedang Larang, Pecahan Sunda-Galuh

Kerajaan Sumedang Larang
(Tangkap Layar YouTube Uden Yogi)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kerajaan Sumedang Larang, salah satu kerajaan yang pernah berdiri di Jawa Barat, memiliki sejarah yang panjang.

Didirikan pada abad ke-8, kerajaan ini mengalami beberapa kali perubahan nama dan tiga periode kekuasaan yang berbeda.

Sejarah awal Kerajaan Sumedang Larang bermula dari pecahan Kerajaan Sunda-Galuh yang bercorak Hindu.

Kerajaan ini awalnya bernama Tembong Agung, oleh Prabu Aji Putih pada abad ke-8 atas perintah Prabu Suryadewata. Pusat pemerintahannya berada di Citembong Karang, yang saat ini termasuk wilayah Kabupaten Sumedang.

Ketika Prabu Tajimalela, putra Prabu Aji Putih, mewarisi takhta, nama kerajaan diubah menjadi Himbar Buana, yang berarti menerangi alam.

Prabu Tajimalela terkenal karena ucapannya, “Insun medal, insun madangan”, yang artinya “Aku dilahirkan, aku menerangi”. Kata “Sumedang” sendiri berasal dari kata “Insun madangan”, yang berubah pengucapannya menjadi “sun madang”, dan selanjutnya berubah menjadi Sumedang.

Dari Kerajaan Tembong Agung hingga akhirnya menjadi Kerajaan Sumedang Larang, status kerajaan ini adalah menjadi bawahan Kerajaan Sunda-Galuh, yang nantinya bergabung menjadi Kerajaan Pajajaran.

Menjadi Kerajaan Islam Berdaulat

Pada pertengahan abad ke-16, corak agama Islam mulai mewarnai pemerintahan Sumedang Larang. Ratu Pucuk Umun, yang memerintah kala itu, telah memeluk Islam dan memerintah bersama suaminya, Pangeran Santri, yang bergelar Ki Gedeng Sumedang.

Ketika kepemimpinan Ratu Pucuk Umun digantikan oleh putranya, Pangeran Angkawijaya, Kerajaan Pajajaran runtuh akibat serangan Kesultanan Banten.

Setelah itu, Kerajaan Sumedang Larang mendeklarasikan diri sebagai penerus Kerajaan Pajajaran yang berdaulat penuh.

Di bawah pemerintahan Pangeran Angkawijaya yang bergelar Prabu Geusan Ulun, Sumedang Larang mencapai puncak kejayaannya.

Wilayah kekuasaannya meliputi hampir seluruh Jawa Barat, kecuali wilayah kekuasaan Kesultanan Banten dan Cirebon.

Menjadi Kabupaten di Bawah Kesultanan Mataram

Ketika Prabu Geusan Ulun turun takhta pada 1601, kekuasaan jatuh ke tangan putranya, Prabu Suriadiwangsa. Prabu Suriadiwangsa merupakan raja terakhir Kerajaan Sumedang Larang, karena pada 1620 kerajaan menjadi wilayah kekuasaan Kesultanan Mataram.

Setelah itu, status kerajaan berubah menjadi kabupaten dan pangkat raja turun menjadi adipati (bupati). Hal ini dilakukan karena Sumedang dijadikan sebagai wilayah pertahanan Mataram dalam menghadapi Banten dan Belanda.

Peninggalan Kerajaan Sumedang Larang

Hingga kini, Sumedang masih berstatus kabupaten dan menyimpan artefak sejarah yang tersimpan di Museum Prabu Geusan Ulun. Beberapa peninggalan Sumedang Larang yang disimpan di museum tersebut antara lain:

  • Mahkota binokasih
  • Atribut kerajaan
  • Senjata pusaka
  • Naskah-naskah kuno
  • Alat musik

BACA JUGA : Sejarah Singkat Batik Garut, Kain yang Mewakili Budaya Sunda

Jejak sejarah Sumedang Larang masih terasa hingga saat ini, terlihat dalam berbagai peninggalan dan cerita yang diwariskan turun temurun.

(Hafidah Rismayanti/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Hobi mengupil
Hobi Ngupil Bisa Berisiko?
Jonatan Christie
Takluk dari Antonsen, Jonatan Christie Runner-Up China Masters 2024
Dapat Gelar Man Of The Match Hingga Pimpin Viking Clap
Dapat Gelar Man Of The Match Hingga Pimpin Viking Clap, Kevin Mendoza Sampaikan Isi Hatinya
Mateo Kocijan absen
Dapat 4 Kartu Kuning, Mateo Kocijan Terpaksa Absen 1 Pertandingan
C2ED7629-D0C4-40F7-ADC5-E2406CEE1D5A
Gunung Dempo Meletus, Jalur Evakuasi Warga Disiapkan
Berita Lainnya

1

7 Fakta Penting Pernikahan Nissa Sabyan dan Ayus yang Menghebohkan Publik

2

Password Wifi MCD Terbaru 2024!

3

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

4

Hampir Mirip, Ini Perbedaan Gejala Herpes dan Gigitan Tomcat

5

Survei Polsight: Haru-Dhani Unggul Menjelang Hari H Pencoblosan
Headline
Verstappen Masuk Daftar Legenda Formula 1
Raih Gelar Juara Dunia, Verstappen Masuk Daftar Legenda Formula 1
Bojan Hodak Singgung Kerasnya Lapangan Stadion GBLA
Dedi Kusnandar Mengalami Cedera, Bojan Hodak Singgung Kerasnya Lapangan Stadion GBLA
Gubernur Bengkulu Ikut Terjaring OTT KPK
Gubernur Bengkulu Ikut Terjaring OTT KPK
Ini Alasan Persib Memarkir David da Silva
Dan Terjadi Lagi, Ini Alasan Persib Memarkir David da Silva