MALUT, TEROPONGMEDIA.ID — Mantan Ketua Umum DPP KNPI, Syamsul Rizal Hasdy, buka suara menanggapi penghapusan status wajib ekstrakurikuler Pramuka dari daftar Alokasi Waktu Mata Pelajaran Ekstra oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim.
Syamsul yang pernah dibina di Pramuka dan dilahirkan dari anak seorang guru menegaskan, bahwa Nadiem merupakan Menteri Pendidikan terburuk sepanjang masa.
Ia mengatakan, Indonesia dibangun Jiwanya terlebih dahulu kemudian raganya. Presiden pertama RI Soekarno, kata dia, mengistilahkan dengan membangun character building lewat Pramuka sebagai salah satu laboratoriumnya.
“Si Nadiem itu tau gak, bahwa cikal bakal pramuka yang kita kenal dengan kepanduan itu, didirikan oleh Jenderal Besar Sudirman dimana kepanduan ini memiliki peran besar dalam perjuangan kemerdekaan dan kemudian dimasa presiden Soekarno sampai Soeharto dari Pandu dirubah menjadi Pramuka dengan spirit Kawah Candra Dimuka,” kata pria yang akrab disapa SRH itu.
SRH menilai, bahwa Pramuka merupakan organisasi yang mampu membina mental dan moral generasi bangsa yang melekat di pendidikan formal.
“Pramuka dijadikan sebagai organisasi pembinaan mental dan moral generasi bangsa yang melekat ke lembaga pendidikan formal mulai dari tingkat SD (Siaga), SMP (Penggalang), SMA (Penegak), Perguruan Tinggi (Pandega),” sambungnya.
Ia pun mencurigai, pengangkatan Nadiem sebagai Menteri Pendidikan membawa misi dari negara asing untuk melemahkan pendidikan di Tanah Air.
“Saya mencurigai Nadiem diangkat sebagai Menteri Pendidikan dengan membawa misi Asing untuk bagaimana melemahkan kualitas pendidikan, kualitas moral dan mental anak bangsa maka salah satunya pramuka harus dijauhkan dari lembaga pendidikan formal.
SRH juga mengajak seluruh kwartir Pramuka di Indonesia untuk mengecam kebijakan Nadiem Makarim tersebut.
“Dan saya mengajak kepada semua Kwartir Daerah Pramuka se-indonesia untuk mengecam kelakuan Mendikbud yang tidak paham dunia pendidikan ini mundur atau Presiden segera ganti Mendikbud Nadiem Perusak sistem Pendidikan Moral Pancasila,” pungkas Syamsul Rizal Hasdy.
(Dist)