Jamu dan Obat Berbeda! Patut Curiga Jamu yang Sembuhkan Secara Instan

Penulis: Vini

Jamu dan obat
Jamu dan obat
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Jamu, minuman tradisional Indonesia, yang telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda dunia oleh UNESCO. Popularitas sekarang semakin meningkat hingga mancanegara. Jamu sudah menjadi bagian dari obat tradisional dan gaya hidup sehat masyarakat Indonesia. Namun, perlu diketahui, Jamu dan obat merupakan dua hal yang berbeda.

Jamu tidak dapat menyembuhkan penyakit secara instan. Hal ini disampaikan oleh Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha, Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik BPOM, Nurvika Widyaningrum dalam podcast yang diunggah oleh channel youtube Badan Pengawas Obat dan Makanan.

“Jamu bukan seperti obat berbahan kimia yang efeknya instan. Karena jamu terbuat dari bahan alami,” kata Nurvika, pada podcast berjudul “Jamu Aman Tanpa Bahan Kimia Obat (BKO), dikutip Senin (8/7/2024).

Menurut Nurvika, jamu yang memberikan reaksi penyembuhan secara instan perlu dicurigai mengandung BKO. Contohnya, jamu pegal linu yang langsung menghilangkan rasa pegal setelah diminum.

Jamu pegal linu tersebut, memiliki kemungkinan ada penambahan Paracetamol, obat pereda nyeri yang termasuk BKO.

Dalam podcast tersebut, Nurvika mengatakan jamu tidak boleh mengandung BKO. Ia juga memperingatkan, penambahan BKO ke jamu dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan, jika dilakukan secara semena-mena.

Lebih lanjut, Nurvika menjelaskan konsumsi jamu yang mengandung BKO dalam jangka panjang juga berbahaya. Hal ini dikarenakan efek samping BKO yang dapat menumpuk dan membahayakan organ tubuh.

“Efek panjangnya bisa menimbulkan penyakit ginjal, jantung dan sebagainya,” ujarnya.

BACA JUGA: Obat Tradisional dan Suplemen Temuan BPOM Bahaya untuk Ginjal!

Sebagai perwakilan BPOM, Nurvika memeberi pesan kepada pelaku usaha jamu tradisional untuk tidak menambahkan BKO ke dalam produk jamu mereka.

 

(Virdiya/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
gerebek miras bandung
Polisi Gerebek Toko Miras di Kiaracondong dan Buah Batu, Ribuan Botol Disita
Penulisan sejarah
Menyoal Penulisan Ulang Sejarah, PDIP: Pemerintah Jangan Menutup Fakta!
71 Ribu Koperasi Desa
Perhatikan Potensi Bisnis Lokal dan Kelayakan Ekonomi, 71 Ribu Koperasi Desa Dibentuk
kapal nelayan selundupkan solar
Polisi Gagalkan Penyelundupan Solar Ilegal di Tanimbar
demo buruh
Demo Buruh 1 Juni Digelar di Jakarta, Polisi Kerahkan 752 Personel
Berita Lainnya

1

Longsor Gunung Kuda Cirebon, ESDM Jabar Sebut Sudah Peringatkan Berkali-kali

2

Lokasi Tambang Gunung Kuda Cirebon Masuk Peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah Tinggi

3

Kue Cubit dan Komunikasi: Rahasia Sukses Mang Joker Dalam Membangun Hubungan dengan Pelanggan

4

Seleksi Ketat, Ratusan Mahasiswa Bersaing untuk Menjadi Pelaut PIS lewat Program Beasiswa

5

Strategi Diversifikasi Produk
Headline
Farhan: dari Kota Bandung, Bung Besar Lahir untuk Indonesia
Farhan: dari Kota Bandung, Bung Besar Lahir untuk Indonesia
Pemkot Bandung Dukung Putusan MK Terkait SD-SMP Negeri dan Swasta Gratis
Pemkot Bandung Dukung Putusan MK Terkait SD-SMP Negeri dan Swasta Gratis
Penyebab Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Kabupaten Timor Tengah Utara
Penyebab Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Kabupaten Timor Tengah Utara
Nick Kuipers Tanggapi Usulan Bobotoh Yang Ingin Membuatkan Patung Sebagai Bentuk Apresiasi
Nick Kuipers Tanggapi Usulan Bobotoh Yang Ingin Membuatkan Patung Sebagai Bentuk Apresiasi

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.