Jabar Belajar Mitigasi Bencana Gempa ke Shizuoka Jepang

Penulis: Aak

Jabar - Jepang mitigasi bencana gempa bumi
Salah satu dampak gempa terparah di Jawa Barat. Pada Senin (21/11/2022), Kabupaten Cianjur, dilanda gempa bumi berkekuatan 5.6 Magnitudo dengan kedalaman 10 km. (Foto: PISODAPUR)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.IDPemdaprov Jabar mengunjungi Pusat Pencegahan Gempa Bumi Shizuoka, Jepang pada Selasa (15/10/2024), untuk mempelajari dan mengadopsi strategi mitigasi bencana yang diterapkan di Prefektur Shizuoka.

Shizouka dikenal sebagai salah satu daerah paling rawan bencana gempa bumi di Jepang, tapi juga yang paling siap menghadapi bencana gempa bumi dimaksud.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman menyampaikan apresiasinya terhadap fasilitas edukasi yang disiapkan oleh Pemerintah Prefektur Shizuoka untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bencana.

“Di Pusat Pencegahan Gempa Bumi Shizuoka ini, kami mendapat gambaran yang komprehensif tentang bagaimana Prefektur Shizuoka menjawab tantangan bencana gempa bumi, mulai dari pemahaman tentang penyebab dan mekanisme bencana hingga langkah-langkah antisipatif yang harus dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah. Edukasi dan simulasi yang diberikan disini merupakan salah satu kunci kesuksesan Shizuoka dalam memitigasi dan meminimalkan dampak bencana,” ujar Herman.

Kunjungan ke Pusat Pencegahan Gempa Bumi tersebut juga menjadi ajang penting untuk mempelajari tiga prinsip utama mitigasi bencana yang diterapkan di Prefektur Shizuoka, yang pertama, yakni mengenali gempa bumi. Masyarakat diajarkan untuk memahami apa itu gempa bumi dan bagaimana dampaknya.

Kedua, terkait persiapan. Masyarakat dilatih untuk mempersiapkan diri, baik secara individu maupun dalam komunitas guna mengurangi risiko.

Ketiga, tindakan saat bencana. Ketika bencana terjadi, langkah-langkah yang tepat harus diambil untuk mengurangi dampak dan korban.

BACA JUGA: Masuk Zona Megathrust, Pemkot Bandung Peringatkan Potensi Bencana Gempa Bumi

Setelah mengunjungi Pusat Pencegahan Gempa Bumi, rombongan melanjutkan kunjungan resmi ke Kantor Prefektur Shizuoka untuk bertemu dengan perwakilan pemerintah setempat guna memperkuat komitmen kerja sama dalam bidang mitigasi bencana.

Di Kantor Prefektur Shizuoka, Herman dan tim dari Jawa Barat diterima oleh Tamura Chiyo, Asisten Direktur Divisi Strategis Manajemen Krisis dan Suzuki Yumi, Asisten Direktur Prefektur Shizuoka.

Diskusi ini berfokus pada penguatan kolaborasi dalam mitigasi bencana antara kedua wilayah.

“Kita dapat belajar banyak dari Prefektur Shizuoka, terutama tentang bagaimana kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai komponen daerah menjadi kunci keberhasilan mitigasi bencana. Kesiapsiagaan adalah tanggung jawab bersama,” ungkap Herman.

Pada kesempatan tersebut, Suzuki Yumi memberikan penjelasan singkat terkait mitigasi gempa di Shizuoka.

“Prefektur Shizuoka memiliki teknologi informasi yang mumpuni terkait mitigasi bencana dan kami berharap dapat membagikan pengetahuan ini kepada masyarakat Jawa Barat, sehingga mereka bisa lebih tanggap dan waspada terhadap bencana,” ujarnya.

Plh. Kepala Pelaksana BPBD Jabar Anne Hermadianne Adnan yang juga hadir dalam pertemuan ini menyampaikan bahwa pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari Shizuoka sangat relevan untuk diterapkan di Jawa Barat.

“Potensi bencana di Jawa Barat mirip dengan Shizuoka dan kami bisa mengadopsi banyak dari strategi kesiapsiagaan yang mereka terapkan di sini. Kami akan mendorong kesadaran masyarakat untuk selalu siap dan waspada terhadap ancaman bencana,” ujar Anne.

Sebagai tindak lanjut dari diskusi ini, Herman Suryatman menegaskan bahwa kerja sama antara Jawa Barat dan Prefektur Shizuoka akan difokuskan juga pada mitigasi bencana, terutama melalui edukasi masyarakat dan pengembangan teknologi informasi terkait kebencanaan.

“Kami berkomitmen untuk membawa pengalaman dari Shizuoka ke Jawa Barat guna meningkatkan kesadaran dan kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana. Ini adalah langkah strategis yang akan membawa manfaat besar bagi kedua wilayah,” pungkas Herman.

Kunjungan ini menegaskan pentingnya hubungan strategis antara Pemda Provinsi Jabar dan Prefektur Shizuoka yang selama ini terjalin melalui program sister province.

Kolaborasi yang melibatkan aspek pendidikan, teknologi, dan mitigasi bencana ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama yang telah terjalin selama tujuh tahun.

(Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Screenshot_20250626_235541_WhatsApp
Resmi Digelar, Festival Permainan Rakyat Jawa Barat Berlangsung Meriah
Fetty Anggrainidini
Fetty Anggrainidini: Tata Kelola Anggaran Daerah Harus Transparan dan Berpihak pada Kepentingan Publik
Pajak Toko Online
Pemerintah Susun Aturan Baru, Toko Online di Shopee hingga Tokopedia akan Kena Pajak
Ketua RT melakukan pencabulan
Ngeri! Ketua RT di Tasikmalaya Cabuli Anak di Bawah Umur
mitsubishi xpander ultimate 2025
Mitsubishi Xpander Ultimate 2025 Meluncur, Adopsi Fitur Keselamatan Baru!
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

Telkom University Gelar Pelatihan Literasi Digital dan Etika AI bagi Remaja Kelurahan Tamansari Bandung

3

Dilema Bandara, Kemenhub Kaji Reaktivasi Husein, Bandung Desak Akses Udara Dipulihkan

4

Erwin Gaungkan Perang terhadap Bank Emok: UMKM Harus Naik Kelas, Bukan Terjerat Utang!

5

Setelah Diresmikan Persib, Alfeandra Dewangga Diminta Bobotoh Untuk Hitamkan Rambut
Headline
Manchester City
Link Live Streaming Juventus vs Manchester City Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot
Real Madrid
Link Live Streaming RB Salzburg vs Real Madrid Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot
aturan baru pendakian gunung rinjani
Imbas Kematian Juliana Marins, Pemprov NTB Siapkan Aturan Baru Pendakian Gunung Rinjani
Farhan Desak Reaktivasi Bandara Husein untuk Segera Dibuka!
Farhan Desak Reaktivasi Bandara Husein untuk Segera Dibuka!

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.