Isu Ijazah Palsu Jokowi, Permainan Politik? CISA Lakukan Survei

[info_penulis_custom]
ijazah palsu jokowi
(Kementerian PANRB)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA TEROPONGMEDIA.ID — Kebanyakan publik menilai, isu ijazah palsu Joko Widodo (Jokowi), hanyalah permainan politik semata. Hal itu, berdasarkan Survei Center for Indonesia Strategic Actions (CISA) pada 9-15 Mei 2025.

CISA melakukan itu, guna mengetahui pandangan publik mengenai isu miring yang dialamatkan untuk Presiden RI ke-7 tersebut. Survei dilakukan, dengan menyasar masyarakat berusia 17 tahun atau yang sudah memiliki hak pilih.

Kemudian, para ahli hukum, akademisi, praktisi/pengamat pendidikan, peneliti, aktivis LSM/NGO, mahasiswa, dan politikus yang secara sadar dan aktif mengikuti isu-isu atau dinamika politik juga hukum.

Direktur Eksekutif CISA Herry Mendrova mengatakan, melucuti persepsi terhadap isu, mayoritas responden menilai, isu ijazah palsu Jokowi sengaja disebarluaskan sebagai permainan politik.

BACA JUGA:

Polri Siap Gelar Perkara Kasus Dugaan Ijazah Palsu Jokowi

Jokowi Penuhi Undangan Bareskrim, Klarifikasi Isu Ijazah Palsu

“Dalam survei ini, sebanyak 89,87% persen responden menilai bahwa isu ini sangat mungkin sengaja disebarkan (dimainkan, dikapitalisasi) untuk kepentingan politik tertentu yagn bisa jadi lawan politik Jokowi,” kata Herry ketika meriis survei CISA bertajuk “Survei Nasional: Pandangan Publik Terhadap Isu Ijazah Palsu Pak Jokowi” di Jakarta, Rabu (21/5/2025).

Ia melanjutkan, tren penilaian serupa dari responden. Dengan pertanyaan, seberapa percaya dengan klarifikasi yang diberikan oleh Jokowi dan Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai institusi akademik yang dikenal memiliki reputasi sangat baik. “Sebanyak 51,35% responden sangat percaya, dan 25,35% responden cukup percaya terhadap klarifikasi yang diberikan oleh Jokowi. Bagaimana persepsi responden terhadap klarifikasi dari UGM? Trennya semirip dan positif. Sebanyak, 47.35% responden sangat percaya, 25,76% cukup percaya,” tuturnya.

Selain itu, CISA juga menggali mengenai persepsi publik seberapa tepat langkah Jokowi mengupayakan langkah hukum dalam menyikapi isu tersebut.

Henry mengungkapkan, dari data survei 29,60% responden menilai cukup tepat, 21,10% menilainya tepat, dan 6,7% responden menilainya sangat tepat. Sedangkan, 18,5% persen responden menilainya kurang tepat, dan 15,5% menilainya tidak tepat. Dirinya pribadi pun menilai langkah hukum itu sah-sah saja dilakukan oleh setiap warga negara dan semua warga negara berkedudukan sama di depan hukum.

“Bahkan dalam konteks ini, sangat penting untuk memulihkan citra Pak Jokowi sendiri. Tinggal nanti dibuktikan lagi saja, baik kepada pihak penggugat maupun Pak Jokowi di depan hukum,” ungkapnya.

(Saepul)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Utang Nigeria
Nigeria Lunasi Utang Rp55 Triliun ke IMF Lebih Cepat! 
prabowo pejabat
Ultimatum Keras Prabowo untuk Pejabat 'Pesulit' Birokrasi!
rekonstruksi UIN Mataram
Terbongkar! Dugaan Pelecehan Seksual oleh Dosen UIN Mataram Terkuak Lewat 65 Adegan Rekonstruksi
Jennifer Coppen
Unfollow di Instagram, Jennifer Coppen dan Adik Ipar Diterpa Isu Retak!
Mika Schneider
Mika Schneider Liburan ke Bali, Netizen Heboh Gara-Gara Minyak Tawon!
Berita Lainnya

1

Ini Syarat dan Cara Daftarkan Anak ke Barak Militer

2

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

3

Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 

4

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

5

Link Live Streaming Tottenham vs Manchester United Selain Yalla Shoot di Final Liga Europa 2025
Headline
parpol anggaran apbd
Soal Usulan Parpol dapat Anggaran, Legislator: Tak Bisa Instan!
1.011 Rumah di Kabupaten Tasikmalaya Terendam Banjir, 243 Warga dievakuasi Tim SAR Gabungan
1.011 Rumah di Kabupaten Tasikmalaya Terendam Banjir, 243 Warga Dievakuasi Tim SAR Gabungan
KDM penyerahan ijazah sukarela
NU Bekasi Kecam Kebijakan KDM Soal Penyerahan Ijazah Sukarela
ijazah jokowi asli
Bareskrim Pastikan Ijazah Jokowi Asli, Penyelidikan Dihentikan!

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.