BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – McLaren menghadapi momen sulit dalam Grand Prix Kanada 2025 setelah dua pembalap utamanya, Lando Norris dan Oscar Piastri, terlibat insiden yang berdampak langsung pada peluang tim di klasemen kejuaraan.
Kepala tim McLaren, Andrea Stella, menyebut kejadian tersebut sebagai “tidak dapat diterima,” sekaligus mengungkap bagaimana insiden itu memicu refleksi internal yang mendalam.
Insiden bermula saat Norris, yang berada di belakang Piastri dalam perebutan posisi keempat, berupaya menyalip di fase akhir balapan.
Namun, usaha itu berakhir buruk ketika Norris menabrak bagian belakang mobil rekan setimnya. Akibatnya, Norris terpaksa mundur dari balapan, sementara Piastri tetap melaju dan finis di posisi keempat.
“Situasi seperti ini tidak boleh terjadi dalam satu tim. Kami tidak ingin dua McLaren bersentuhan, apalagi sampai satu harus keluar dari balapan,” tegas Stella kepada F1 TV, dikutip Senin (16/6/2025).
Baca Juga:
Klasemen Formula 1 2025: Piastri Bertahan di Puncak Dibuntuti Verstappen dan Norris
Yang menarik, Stella juga menyoroti bagaimana Norris langsung bersikap dewasa usai insiden. Pembalap Inggris itu segera mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada tim, menyebut tabrakan itu sebagai “kesalahan penilaian” pribadinya. Ia bahkan menerima penalti lima detik sebagai bentuk tanggung jawab.
Meskipun demikian, Stella tidak menganggap masalah ini selesai begitu saja. Ia menegaskan bahwa meski permintaan maaf Norris dihargai, McLaren tetap harus mengkaji ulang pendekatan internal mereka terhadap manajemen persaingan antar-pembalap, terutama ketika poin penting dipertaruhkan.
“Lando telah membayar harga mahal di klasemen. Tapi lebih dari itu, tim juga kehilangan potensi hasil ganda. Ini jadi pelajaran berharga, dan kami akan kembali fokus menghadapi balapan berikutnya,” ucapnya.
McLaren kini berada di fase kritis musim, di mana dinamika internal tim sangat menentukan. Ketika dua pembalap muda bersaing di level tertinggi, keseimbangan antara agresi dan kolaborasi menjadi kunci.
Insiden di Kanada bisa jadi peringatan dini, atau justru titik balik, tergantung bagaimana tim menyikapinya.
(Budis)