BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Bullying, masalah serius yang kerap kali terjadi pada lingkungan sekolah. Masalah ini biasanya mempengaruhi kesehatan mental dan emosional korban. Beragam pendapat tentang bullying pun muncul, salah satunya dari Psikolog Anak, Seto Mulyadi.
Seto Mulyadi atau akrab dengan panggilan kak Seto, dalam sebuah wawancara berpendapat, pelaku bullying ialah orang yang tidak mendapatkan perhatian, serta mempunyai potensi non-akademik yang tidak tersalurkan di ruang sekolah, sehingga timbul kecemburuan pada orang yang memiliki potensi di bidang akademik.
“Ada suatu perasaan kurang percaya diri, dan rendah diri, yang kemudian bergabung menjadi suatu kekuatan kemudian melakukan pelampiasan kekecewaan. Maka dari itu, demi mengurangi keinginan untuk bullying, anak-anak harus diberikan kesempatan untuk mengeksplorasi dirinya,” kata kak Seto, dikutip Senin (2/7/2024).
Bullying dapat terlihat dengan tiga karakteristik, yaitu kesengajaan (untuk menyakiti), terjadi secara berulang-ulang, dan ada perbedaan kekuasaan.
Anak-anak yang biasanya menjadi korban bullying ialah mereka yang berasal dari masyarakat terpinggirkan, keluarga dengan penghasilan rendah, memiliki penampilan atau ukuran tubuh yang berbeda, penyandang disabilitas, atau berasal dari kelompok migran dan pengungsi.
Sampai saat ini bullying masih menjadi masalah serius yang harus segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Menghimpun data yang terkumpul oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), menunjukkan terdapat 226 kasus bullying pada tahun 2022, meningkat dari 53 kasus pada tahun 2021, dan 119 kasus pada tahun 2020.
BACA JUGA: 9 Strategi Ciptakan Lingkungan Positif untuk Mencegah Bullying
Mengenai hal tersebut, bagaimana pencegahan tentang bullying yang efektif menurut pendapat Anda?
(Virdiya/Budis)