BANDUNG,TM.ID: Hubungan manajemen PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) dan sejumlah komunitas Bobotoh kian memanas di kompetisi Liga 1 2023/2024. Sejumlah aksi dilakukan komunitas Bobotoh sebagai bentuk protes akan sistem tiket online yang terkesan rumit.
Aksi tersebut disampaikan komunitas Bobotoh melalui berbagai macam cara. Selain nyanyian dan aksi menepi sejenak di laga kandang Persib, spanduk dan pamflet bernada hujatan kepada salah seorang manajemen PT PBB juga sempat tersebar di beberapa ruas jalan Kota Bandung termasuk di dalam stadion.
Yang terbaru, bentuk protes tersebut disampaikan Bobotoh secara langsung kepada Deputi CEO PT PBB, Teddy Tjahjono di salah satu program yang dipandu oleh akademisi, Budi Dalton. Ada banyak masukan dari komunitas Bobotoh, termasuk dugaan manajemen PT PBB yang seakan tutup telinga atas masalah ini.
Persib Siap Bantu Verifikasi Akun Komunitas Bobotoh di Banyak Daerah
Demi menjaga hubungan yang baik dengan Bobotoh, Persib rupanya mulai mendengar dan membuka telinga. Gebrakan baru akhirnya diambil Persib Bandung untuk menuntaskan masalah tersebut.
Salah satu langkah Persib ialah berupa menyiapkan tim untuk membantu proses verifikasi para anggota komunitas di Persib Apps. Kabar tersebut disampaikan langsung oleh Vice President Operational PT PBB, Andang Ruhiat.
BACA JUGA: Tanpa Bobotoh, Atmosfer Laga Persib VS Dewa United Hambar
Andang mengatakan ini merupakan langkah lanjutan yang sudah dilakukan PT PBB dalam menyempurnakan hubungan antara Persib dengan Bobotoh. Andang menjelaskan, langkah ini bertujuan untuk memudahkan akses tiket untuk semua Bobotoh serta memastikan setiap orang yang datang ke stadion memang pemilik tiket.
“Selain itu juga untuk meminimalisasi praktik percaloan,” kata Andang.
Program Lanjutan Persib dengan VPC
Dalam siaran pers yang diterima, Persib mengklaim sudah melakukan sejumlah pertemuan dan diskusi bersama pengurus pusat Viking Persib Club pada tanggal 27 dan 30 Juni 2023 lalu. Dalam diskusi tersebut membahas sejumlah poin, diantaranya:
– Kesempatan membeli tiket lebih awal sebelum penjualan untuk umum
– Kuota terpisah dengan penonton umum
– Kuota tiket komunitas yang dijaga hingga dua hari menjelang pertandingan
– Komisi sebesar Rp 5.000 per tiket
– Pengurus pusat tetap memiliki kewenangan penuh untuk menentukan siapa saja anggotanya dan distrik mana saja yang akan mendapat alokasi tiket
– Pengurus pusat dapat merubah alokasi data anggota di setiap pertandingan
BACA JUGA: Protes Keras Perubahan Sistem Tiket! Persib Bandung vs Dewa United Terancam Sepi Penonton
Terkait distribusi tiket, Persib sebenarnya sudah memberikan banyak kemudahan dan keistimewaan buat komunitas. Apalagi Persib faham betul akan dukungan yang sudah ditunjukan komunitas Bobotoh dan memberikan dampak besar terhadap tim.
Persib Siap Buka Ruang Komunikasi dengan Komunitas Bobotoh
Tentang kendala verifikasi yang selama ini dikeluhkan, Andang menyatakan, Persib akan terus melakukan penyempurnaan sistem dan Persib juga siap mengirimkan tim ke daerah untuk dapat membantu komunitas Bobotoh yang berada di daerah untuk melakukan tahapan wajib sebelum bisa membeli tiket online tersebut.
Selain itu Persib juga menyatakan kesiapannya untuk membuka ruang dengan komunitas, termasuk komunitas Bobotoh di daerah.
“Bukan hanya untuk kepentingan verifikasi data Bobotoh, kita juga siap membuka ruang komunikasi dengan komunitas, termasuk yang berada di daerah. Sebab, meski selama ini komunikasi dengan komunitas Bobotoh sudah sering dilakukan, namun sepertinya informasi tidak selalu tersampaikan ke tingkat grassroot,” kata Andang.
(RF/Aak)