Holocaust Internasional, Jadi Peringatan Tragedi Genosida di Gaza

Holocaust
Seseorang mengalungkan poster yang menuntut diakhirinya genosida di Jalur Gaza (Foto:Dok. Getty Images)

Bagikan

BADUNG,TM.ID: Tragedi Genosida di Gaza relevan dengan Holocaust Internasional. Setiap 27 Januari, dunia mengenang Hari Holocaust Internasional sejak tahun 2005.

Holocaust adalah pembunuhan sistematis oleh Nazi Jerman terhadap jutaan warga Yahudi dan etnis lain selama Perang Dunia Kedua.  tanggal 27 Januari sebagai peringatan pembebasan kamp konsentrasi Auschwitz oleh Uni Soviet pada tahun 1945.

Sejak resolusi Majelis Umum PBB Nomor 60/7 pada 1 November 2005, 27 Januari secara resmi diakui sebagai Hari Holocaust Internasional., untuk mencegah terulangnya babak gelap dalam sejarah umat manusia.

Paus Fransiskus dan sejumlah tokoh dunia menyampaikan pesan perdamaian, mengingatkan akan bahaya kekerasan, seperti yang terjadi di Ukraina dan Gaza.

meskipun upaya untuk mengingat sejarah, artikel ini menyoroti fenomena standar ganda yang terjadi dalam penilaian konflik global, terutama terkait dengan konflik di Gaza.

Penting untuk mencatat bahwa beberapa pihak cenderung memanipulasi makna Holocaust untuk kepentingan mereka sendiri. Ada yang menolak asosiasi kekerasan mereka dengan Holocaust, sementara sebaliknya, mereka menggunakan Holocaust sebagai senjata retorika untuk melindungi tindakan mereka terhadap pihak lain.

Baca Juga:Israel Bombardir Kamp Pengungsi PBB di Gaza, Dunia Murka!

Holocaust sebagai senjata retorika untuk melindungi tindakan mereka terhadap pihak lain:

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, misalnya, mengasosiasikan serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 sebagai tindakan anti-Yahudi, mirip dengan semangat yang mendorong Nazi Jerman membunuh Yahudi selama Perang Dunia Kedua.

Ironisnya, standar yang terterap oleh beberapa elite internasional terlihat bertentangan, karena mereka menolak untuk mengakui situasi di Gaza sebagai holocaust atau genosida, meskipun data dari organisasi kemanusiaan menunjukkan tingkat kematian anak-anak yang sangat tinggi.

Dalam konteks ini, ada suara-suara kritis, seperti dari profesor holocaust Raz Segal dan jurnalis Yahudi Masha Gessen, yang menyoroti standar ganda Israel dan elite Barat dalam memandang Holocaust.

Mereka memperingatkan bahwa memperlakukan Holocaust sebagai peristiwa eksklusif dan tidak dapat terulangi dapat mencegah manusia belajar dari sejarah dan mencegah genosida tidak terulang.

Namun, upaya untuk menyuarakan kritik sering kali menghadapi dengan penolakan dan boikot. Banyak orang yang khawatir kehilangan dukungan dari keluarga, komunitas agama, atau organisasi jika mereka berbicara secara terbuka tentang perdamaian dan keadilan di konflik Israel-Palestina.

Meskipun ada upaya untuk memonopoli makna Holocaust untuk kepentingan politik tertentu, suara-suara kritis ini membuka mata dunia terhadap realitas kompleks konflik global.

Keputusan baru-baru ini oleh Mahkamah Internasional yang mendukung tuntutan Afrika Selatan terhadap Israel menunjukkan bahwa ada pergeseran dalam penilaian konflik, dan bahwa hak untuk mengecam kekerasan harus memberikan kepada semua pihak, tanpa pandang bulu.

Sebagai manusia, penting bagi kita untuk melibatkan diri dalam dialog terbuka dan adil tentang sejarah dan konflik global. Hanya dengan memahami dan menghormati perspektif yang berbeda, kita dapat berusaha mencegah tragedi serupa terjadi di masa depan dan menciptakan dunia yang lebih baik.

 

(Mahendra/Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
KPK Cegah Yasonna dan Hasto ke Luar Negeri
Terkait Kasus Dugaan Suap PAW, KPK Cegah Yasonna dan Hasto ke Luar Negeri
Ciwalk Bandung
Tempat Liburan Akhir Tahun yang Beda di Bandung
Sopir Truk Kecelakaan Maut Bus Rombongan Pelajar di Tol Pandaan jadi Tersangka
Sopir Truk Kecelakaan Maut Bus Rombongan Pelajar di Tol Pandaan jadi Tersangka
Tyronne del Pino Singgung Soal Dampak Menurunnya Kondisi Fisik
Tyronne del Pino Singgung Soal Dampak Menurunnya Kondisi Fisik Terhadap Performa Permainan Persib
Tiket reguler premium Solo Safari
Cari Tahu Perbedaan Tiket Reguler dan Premium Solo Safari!
Berita Lainnya

1

Anggota Komisi 2 DPRD Jabar Imbau Masyarakat Aware Terhadap Konsumsi Makanan dengan Kadar Gula Tinggi

2

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

3

Aktivitas Kawah Sileri Gunung Dieng Meningkat, Masyarakat dan Wisatawan Tidak Masuki Wilayah Radius 500 Meter

4

Gunung Mas Group (GMG) dan LKP Bina Ilmu Gelar Pelatihan Operator Dump Truck ke-2 yang Didukung Disnakertrans Malut

5

Hampir Mirip, Ini Perbedaan Gejala Herpes dan Gigitan Tomcat
Headline
Legislator Minta Perusahaan Penumpah Zat Kimia di Padalarang Diberi Sanksi Berat
Legislator Minta Perusahaan Penumpah Zat Kimia di Padalarang Diberi Sanksi Berat!
Gabriel Martinelli Bisa Jadi Opsi Arsenal Ganti Bukayo Saka
Gabriel Martinelli Bisa Jadi Opsi Arsenal Ganti Bukayo Saka
Manchester United Siapkan Pengganti Rashford
Manchester United Siapkan Pengganti Rashford
Man City Incar Kiper Sensasional Juventus
Man City Incar Kiper Sensasional Juventus

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.