BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID — Paru-paru basah merupakan gangguan medis yang terjadi ketika paru-paru mengalami peradangan, sehingga cairan menumpuk di alveolus.
Dalam istilah medis paru-paru basah disebut pneumonia dan banyak pemicu munculnya penyakit ini, termasuk kebiasaan hidup yang kurang sehat.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui kebiasaan-kebiasaan yang dapat meningkatkan risiko terjadinya paru-paru basah. Berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai berbagai kebiasaan yang dapat memicu paru-paru basah.
Apa Itu Paru-Paru Basah?
Paru-paru basah merupakan peradangan pada paru-paru yang sering kali disebabkan oleh infeksi. Cairan nanah yang memenuhi kantong udara paru-paru dapat mengganggu pertukaran oksigen dalam tubuh.
Oleh karena itu, pneumonia adalah kondisi serius yang bisa mengancam jiwa jika tidak segera ditangani.
Penyebab utama pneumonia adalah infeksi bakteri, virus, atau jamur. Namun, kebiasaan buruk juga dapat memperparah kondisi ini, bahkan memicu terjadinya infeksi.
Kebiasaan yang Meningkatkan Risiko Paru-Paru Basah
Berikut adalah beberapa kebiasaan yang berpotensi meningkatkan risiko paru-paru basah.
1. Merokok
Merokok merupakan kebiasaan yang sangat berisiko menyebabkan paru-paru basah. Zat-zat kimia dalam asap rokok dapat merusak jaringan paru-paru dan melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuatnya rentan terhadap infeksi.
Selain itu, asap rokok juga bisa mengganggu kemampuan paru-paru untuk membersihkan cairan yang menumpuk, sehingga meningkatkan risiko pneumonia.
2. Penyalahgunaan NAPZA dan Minuman Beralkohol
Penyalahgunaan NAPZA dan konsumsi minuman beralkohol dalam jumlah besar juga merupakan faktor risiko paru-paru basah. Kedua kebiasaan ini dapat melemahkan sistem imun, memudahkan bakteri, virus, atau jamur penyebab pneumonia masuk ke dalam tubuh.
Tidak hanya itu, penyalahgunaan NAPZA dan alkohol juga berisiko menyebabkan tersedaknya makanan atau muntahan ke paru-paru, yang bisa memicu peradangan.
3. Jarang Berolahraga dan Pola Makan Tidak Sehat
Kebiasaan jarang berolahraga dan sering mengonsumsi makanan berlemak berlebihan dapat menyebabkan obesitas, yang berpotensi meningkatkan risiko paru-paru basah.
Penderita obesitas sering kali memiliki masalah kesehatan tambahan seperti refluks asam lambung, diabetes, dan asma, yang semuanya dapat memicu terjadinya pneumonia.
Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa obesitas juga dapat menurunkan kadar vitamin D dalam tubuh, yang berperan penting dalam menjaga fungsi kekebalan tubuh terhadap infeksi saluran pernapasan.
4. Tidak Menggunakan Masker di Lingkungan Berpolusi
Sering terpapar polusi tanpa menggunakan masker dapat memicu peradangan pada paru-paru. Zat-zat berbahaya seperti debu, asap kendaraan, dan bahan kimia yang terhirup dapat memicu infeksi, sehingga meningkatkan risiko terjadinya paru-paru basah.
Oleh karena itu, penting untuk selalu menggunakan masker saat berada di area yang memiliki tingkat polusi tinggi.
5. Melewatkan Jadwal Vaksinasi
Salah satu langkah pencegahan penting terhadap pneumonia adalah dengan melakukan vaksinasi.
Melewatkan vaksinasi yang direkomendasikan, seperti vaksin pneumonia, influenza, dan vaksin haemophilus influenzae tipe B (Hib), dapat meningkatkan risiko paru-paru basah.
Vaksinasi membantu tubuh mengembangkan pertahanan terhadap mikroorganisme penyebab infeksi paru-paru.
BACA JUGA: Apa Syarat Vaksin PIN Polio 2024 ? Cek Dulu!
Sejumlah kebiasaan yang dapat menjadi pemicu paru-paru basah di atas, menjadi rambu untuk lebih hati-hati dan tidak menyepelakan penyakit yang satu ini.
(Virdiya/Budis)