Hibah Pesantren 2025 Dihapus, Wakil DPRD Jabar Kritik Dedi Mulyadi

Ono Surono Dana Hibah Pesantren
Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Ono Surono (Instagram Ono Surono)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menghapus dana hibah untuk pondok pesantren (ponpes) dalam APBD 2025 memicu kritik dari Wakil Ketua DPRD Jabar Ono Surono.

Menurutnya, keputusan ini dinilai mengabaikan aspirasi publik dan melanggar prinsip kolaborasi dalam perencanaan pembangunan.

“Penghapusan hibah ponpes serta sejumlah bantuan untuk ormas dan kegiatan kabupaten/kota dilakukan tanpa pembahasan bersama DPRD. Ini mencederai semangat musyawarah,” tegas Ono di Bandung, mengutip Antara, Sabtu (26/4/20250).

Ono menegaskan, jika ada ponpes yang diduga menerima anggaran besar, seharusnya dilakukan verifikasi terlebih dahulu alih-alih dihapus secara sepihak.

“Sekalipun ada unsur politik dalam pemberian hibah, itu sah selama sesuai aturan. Sama halnya ketika gubernur berjanji bantuan saat kunjungan kerja,” ujarnya.

Ia menambahkan, semangat pembangunan berbasis Pancasila dan kearifan lokal Sunda—Silih Asah, Silih Asih, Silih Asuh—harus diwujudkan melalui kolaborasi nyata, bukan sekadar jargon.

“Kolaborasi harus melibatkan akademisi, tokoh masyarakat, hingga politisi, dengan pendekatan top-down dan bottom-up,” paparnya.

BACA JUGA

5 Orang jadi Tersangka Kasus Korupsi Dana Hibah Sinode GMIM, Kerugian Negara Capai Rp8,9 Miliar

Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Hibah, Pemkab Tasikmalaya Hargai Kinerja APH

Dana Hibah Dipangkas Drastis

Data APBD 2025 menunjukkan, dari rencana awal 370 ponpes penerima hibah, hanya dua lembaga yang tetap mendapat alokasi: LPTQ Jabar (Rp9 miliar) dan Yayasan Mathlaul Anwar Bogor (Rp250 juta).

Sementara itu, hibah untuk organisasi lain seperti PMI Jabar (Rp1,8 miliar dari Rp2,1 miliar), KPID Jabar (Rp3,4 miliar), dan KONI Jabar (Rp30 miliar dari Rp31,1 miliar) juga dipotong.

Namun, alokasi untuk partai politik (berdasarkan perolehan suara) dan instansi vertikal seperti Polda Jabar (Rp44,9 miliar), TNI AL Bandung (Rp16,5 miliar), dan Kodam III/Siliwangi (Rp54 miliar) tidak tersentuh.

Ono mendesak pimpinan DPRD segera merespons keresahan ini.

“Kebijakan harus dikaji ulang agar adil dan mengutamakan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.

(Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
suzuki fronx
Menuju Indonesia, Suzuki Fronx Versi India dan Jepang Punya Perbedan!
bersin saat memasak cabai
Kenapa Sering Bersin Saat Memasak Cabai?
paus fransiskus meninggal
Apa Itu Tanatopraksi? Ada Dalam Proses Pemakaman Paus
mobil listrik pevs 2025
Daftar Mobil Listrik Siap Meluncur di PEVS 2025, Ada Merek Lokal!
pemakaman paus fransiskus
Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, Jokowi Ada di Barisan Paling Depan
Berita Lainnya

1

Link Live Streaming Barcelona vs Real Madrid Selain Yalla Shoot di Final Copa del Rey 2025

2

Bupati Cirebon Luncurkan Program 'DAKOCAN'

3

Link Live Streaming Persib Bandung vs PSS Sleman Selain Yalla Shoot

4

Link Live Streaming Chelsea vs Everton Selain Yalla Shoot

5

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!
Headline
Persib Menggila, Gasak PSS Sleman Dengan Skor Telak
Persib Menggila, Gasak PSS Sleman Dengan Skor Telak
Hadapi Gempa Megathrust, BMKG Tekankan Pentingnya Mitigasi
Hadapi Gempa Megathrust, BMKG Tekankan Pentingnya Mitigasi
Real Madrid
Link Live Streaming Barcelona vs Real Madrid Selain Yalla Shoot di Final Copa del Rey 2025
Farhan Bakal Segera Evaluasi Pengelola Terkait 18 Pasar di Kota Bandung Penuh Sampah
Farhan Bakal Segera Evaluasi Pengelola Terkait 18 Pasar di Kota Bandung Penuh Sampah

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.