Harapan Penyandang Disabilitas di Tengah Job Fair Kota Bandung

Penulis: Rizky

Job Fair Kota Bandung
Keramaian suasana pada Job Fair Kota Bandung, Selasa (20/6/2023). (istimewa)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Di antara hiruk pikuk job fair yang ramai dengan suara dan percakapan, seorang gadis muda berdiri dengan tenang.

Senyumnya tulus, matanya berbinar seolah ingin bicara banyak hal yang tak bisa ia ucapkan. Namanya Anastasia Natania F, atau yang akrab dipanggil Tasya.

Usianya baru 21 tahun, namun langkahnya dalam mencari pekerjaan sudah ia ayunkan sejak lulus sekolah dua tahun lalu.

Tasya adalah penyandang tunarungu. Ia tak bisa bicara, tak bisa mendengar, tetapi tak pernah kehilangan semangat untuk hidup mandiri.

Didampingi sahabatnya sesama alumni SLB Negeri Sukapura, Tasya hadir dalam bursa kerja yang digelar Pemkot Bandung, membawa harapan, semoga ada satu pintu yang terbuka untuknya, dan untuk mereka yang selama ini sering terabaikan.

“Sudah lebih dari 30 tempat saya lamar, paling banyak di kedai kopi. Tapi belum ada yang menerima. Mungkin belum rezeki, tapi saya akan terus mencoba,” tulis Tasya melalui aplikasi perpesanan Andoid, Selasa (17/6/2025).

Baca Juga:

Pemkot Bandung Kembali Gelar Job Fair, Suguhkan 4.200 Loker

Sejak 2022, Tasya tak pernah berhenti mencoba. Ia mencari info lowongan, menyusun lamaran, bahkan belajar dari setiap penolakan.

Bagi sebagian orang, kegagalan bisa mematahkan semangat. Tapi bagi Tasya, setiap penolakan justru menjadi bahan bakar untuk terus melangkah.

“Yang penting tetap berjuang. Jangan menyerah,” ungkapnya dengan mantap.

Bagi Tasya, datang ke job fair bukan hanya untuk dirinya sendiri. Ia membawa harapan kolektif, bahwa penyandang disabilitas seharusnya tidak hanya menjadi penonton dalam dunia kerja. Mereka siap bekerja, mereka hanya butuh kesempatan.

“Saya harap pemerintah, terutama Pak Wali Kota Bandung, bisa lihat kami. Kami mampu, kami mau bekerja. Tolong beri kami ruang,” tulisnya.

Bersama sahabatnya, Shilvia, Tasya ingin dunia mengenal mereka bukan karena keterbatasan, tapi karena semangat dan kemampuan.

Mereka ingin membuktikan bahwa ketulusan bekerja dan kemauan belajar tak harus disuarakan lewat kata.

Di tengah lalu-lalang para pencari kerja, Tasya dan banyak orang sepertinya berdiri teguh. Mereka mungkin tak bisa bicara keras, tapi perjuangan mereka berteriak lewat diam yang penuh ketekunan.

“Semoga suatu hari ada yang melihat kami bukan sebagai beban, tapi sebagai bagian dari solusi,” ucap Tasya, lewat sorot mata penuh harap.

(Kyy/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
suzuki giias 2025
Suzuki Siap Sajikan Kejutan di GIIAS 2025, Mobil Baru dengan Teknologi Terkini!
nissan almera
Sinyal Mobil Baru di Indonesia, Almera Bakal Hidup Lagi?
Mahasiswa UI
Desain Gedung Anti Gempa Karya Mahasiswa UI Diakui Dunia
mobil china suzuki
Di Tengah Mobil China Jora-joran Diskon, Suzuki Punya Strategi Sendiri
Kesepakatan KTT BRICS
KTT BRICS Hasilkan 4 Kesepakatan Strategis, Ini Daftarnya
Berita Lainnya

1

Klarifikasi PT LIB Terkait Batalnya Keterlibatan Malut United dan Persebaya di ACC Cup 

2

Pelatih Persib Luapkan Isi Hatinya Yang Kurang Sreg Main di Piala Presiden

3

Donald Trump Surati Prabowo, Tetapkan Kenaikan Tarif Baru Hingga 32%

4

Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi, 5 Desa Tertutup Abu Vulkanik

5

Wartawan TV Nasional Diintimidasi Saat Liput Aduan Orang Tua Siswa di Disdik Kota Bandung
Headline
Chelsea
Link Live Streaming Fluminense vs Chelsea Semifinal Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot
RS Permata Jonggol Bogor banjir - YouTube Budi Riyanto & Family
Banjir Bogor Terjang Rumah Sakit, Pasien Diungsikan
Eks Menteri Rusia tewas
Diduga Korupsi, Eks Menteri Rusia Ditemukan Tewas Tertembak Usai Dipecat Putin
bella ciao
Evolusi Perlawanan Lagu "Bella Ciao": dari Buruh ke Gerilya, dari Netflix ke Jalanan!

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.