BATU, SUAR MAHASISWA AWARDS — Mas Arif, seniman lukis penyandang disabilitas asal Kota Batu, membuktikan bahwa keterbatasan fisik tidak menghalangi lahirnya karya seni berkualitas. Dengan sapuan kuas yang penuh emosi dan warna-warna yang berani, ia mampu menghadirkan lukisan yang memikat mata dan menyentuh hati penikmatnya. Setiap goresan di kanvas menjadi cerminan kisah hidup, pandangan, dan semangatnya dalam berkarya.
Perjalanan Mas Arif sebagai pelukis dimulai dari ketertarikan sejak kecil terhadap seni rupa. Meski menghadapi keterbatasan gerak, ia terus mengasah teknik dan kreativitasnya secara otodidak. Karya-karyanya telah dipamerkan di berbagai ajang seni lokal dan mendapat apresiasi dari kolektor serta wisatawan yang berkunjung ke Kota Batu. Beberapa lukisan bahkan berhasil terjual dengan harga yang cukup tinggi, menandakan pengakuan atas kualitas karyanya.
Kisah Mas Arif menjadi inspirasi bagi banyak orang, khususnya penyandang disabilitas yang ingin menyalurkan bakatnya. Melalui “goresan warna” di kanvas, ia membuktikan bahwa seni adalah bahasa universal yang melampaui batas fisik. Kota Batu pun kini mengenalnya bukan hanya sebagai pelukis disabilitas, tetapi sebagai seniman sejati yang mampu mengangkat nama daerahnya melalui karya-karya penuh makna.
Iswahyura Putra Wasisa, Universitas Yudharta Pasuruan