Google Kecewa soal Rancangan Perpres Jurnalisme Berkualitas, Bisa Beri Dampak Negatif

Editor: Masnur

fitur islami
(web)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TM.ID: Saat ini rancangan Peraturan Presiden (Perpres), tentang Jurnalisme Berkualitas sedang menjadi sorotan, khususnya bagi para pelaku bisnis media di Indonesia.

Aturan baru itu dinilai bakal merugikan para kreator online dan membatasi kebebasan berpendapat masyarakat Indonesia.

Dikutip dari ViktoryNews.id, Juru bicara Google untuk Asia Pasifik, Michaela Browning mengatakan, bahwa Google khawatir jika Perpres Jurnalisme berkualitas itu disahkan akan berdampak buruk pada dunia jurnalisme di Indonesia.

Google mengatakan, bahwa Perpres Jurnalisme berkualitas justru bisa membatasi keberagaman sumber berita bagi publik, karena akan memberikan keleluasaan bagi lembaga non- pemerintah untuk menentukan konten apa yang boleh muncul di online dan penerbit berita mana yang boleh meraih penghasilan dari iklan.

Dengan begitu masyarakat hanya akan mendapatkan informasi dari beberapa sumber, yang telah disetujui dewan pers saja. Google menerangkan Perpres tersebut bisa memberikan dampak negative.

BACA JUGA: Google Luncurkan Fitur Umum AI Baru, Ini Tujuannya

Dewan pers memiliki kewenangan untuk menentukan berita mana yang akan disebar kepada masyarakat. Hal ini akan mengancam media online yang dianggap tidak sejalan dengan Dewan Pers, sehingga masyarakat Indonesia tidak bisa mendapatkan berita dari berbagai sudut pandang.

Kreator berita online sudah menjadi sumber informasi bagi masyarakat. Ketidakleluasaan ini akan berdampak buruk kepada penerbit dan kreator berita yang sedang bertransformasi dan berinovasi, karena Dewan Pers akan dengan mudah membatasi konten mana yang mereka anggap tidak berkualitas.

Google juga melanjutkan, kekyasaan yang diberikan kepada lembaga non-pemerintah yang terdiri dari perwakilan Dewan Pers itu justru, hanya akan menguntungkan beberapa penerbit berita tradisional saja dengan membatasi konten yang dapat ditampilkan.

Dengan kekecewaan yang ada, Browing berharap pemerintah Indonesia dapat mengubah rancangan perpres ini agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan.

(Wulan Nur Khofifah/Masnur)

Disclaimer: Tulisan ini dibuat oleh mahasiswa yang bekerjasama dengan Teropongmedia.id. 

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Ekspor Pasir Laut
MA Putuskan Larang Kegiatan Ekspor Pasir Laut
Pangandaran
Hajat Laut Pangandaran 2025: Perpaduan Sakral Satu Suro dan Jumat Kliwon yang Terjadi 21 Tahun Sekali
Sam_Altman_TechCrunch_SF_2019_Day_2_Oct_3_(cropped)
Sam Altman: Jangan Terlalu Percaya pada ChatGPT, AI Bisa ‘Halu’ dan Menyesatkan
Chery C5
Chery Luncurkan Omoda C5 dan E5, Harga Tak Sampai Rp 400 Juta
PM Israel
CEK FAKTA: PM Israel Netanyahu Umumkan Akan Hancurkan Indonesia Setelah Iran
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

Remu Suzumori Masuk Daftar 7 Aktris Paling Sukses di Jepang

3

Mau Liburan? Cek Cuaca Hari Ini, Mayoritas Wilayah Indonesia Hujan dan Berawan Tebal

4

Disnaker Kota Bandung Genjot 800 Pelatihan Gratis untuk Warga, Langkah Strategis Turunkan Pengangguran

5

Cristiano Ronaldo Resmi Perpanjang Kontrak Bersama Al Nassr Hingga 2027
Headline
Sumatera Selatan Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla
Sumatera Selatan Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla
Persib Tolak Uang Kadedeuh dari Sekda Jawa Barat
Persib Tolak Uang Kadedeuh dari Sekda Jawa Barat
Disnaker Kota Bandung Genjot 800 Pelatihan Gratis untuk Warga, Langkah Strategis Turunkan Pengangguran
Disnaker Kota Bandung Genjot 800 Pelatihan Gratis untuk Warga, Langkah Strategis Turunkan Pengangguran
Farhan Akui Bandung Masih Gelap, Segera Perbaiki PJU
Farhan Akui Bandung Masih Gelap, Segera Perbaiki PJU

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.