JAKARTA,TM.ID : Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan segera menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) pada Jumat-Sabtu (16-17 Juni 2023), salah satu agendanya akan membahas tugas yang diberikan kepada Sandiaga Salahudin Uno.
“Rapimnas juga akan membahas tugas yang akan diberikan kepada Pak Sandiaga Salahudin Uno, termasuk juga beliau akan menyampaikan materi dalam salah satu sesi,” kata Ketua DPP PPP Baidowi di Jakarta, Jumat (16/6/2023).
Menurut dia, Rapimnas juga akan menentukan jabatan yang akan ditempati Sandiaga di PPP, setelah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) itu bergabung.
Dia menjelaskan bahwa materi Rapimnas terkait dengan persiapan menghadapi Pemilu 2024 yang akan diisi pemaparan dari DPP PPP terkait pemenangan pemilu dan penyiapan saksi.
Menurut dia, Rapimnas tersebut sangat penting sehingga akan diikuti oleh semua jajaran DPP PPP dan 38 DPW PPP seluruh Indonesia.
“Rapimnas PPP akan digelar pada 16-17 Juni 2023 d Hotel Sultan Jakarta. Pembukaan dilakukan pada tanggal 16 Juni pukul 15.30 WIB,” ujarnya.
Baidowi mengatakan penutupan Rapimnas akan dilaksanakan pada Sabtu (17/6) pukul 10.00 WIB dan dilanjutkan dengan konferensi pers terkait hasil Rapimnas.
BACA JUGA: Sah! Sandiaga Uno Resmi Gabung PPP
Sebelumnya, Sandiaga Salahuddin Uno resmi menjadi anggota PPP pada Rabu (14/6). Hal itu dibuktikan dengan penyerahan kartu tanda anggota (KTA) beserta jaket PPP dari Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono ke Sandiaga Uno di Kantor DPP PPP, Jakarta Pusat.
Sandiaga mengungkapkan akan fokus pada isu ekonomi usai resmi menjadi anggota Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada Rabu sore ini.
“Alhamdulillah hari ini saya diterima di keluarga besar PPP dan saya akan membersamakan PPP untuk memperjuangkan apa yang saya temui di masyarakat, yaitu menginginkan agar kepemimpinan ke depan memfokuskan kepada isu-isu yang dihadapi oleh masyarakat kita terutama di bidang ekonomi,” ujar Sandiaga Uno dalam konferensi pers di Kantor DPP PPP, Jakarta Pusat.
Ia mengatakan selama berkeliling Indonesia pembangunan di setiap daerah sudah menunjukkan kemajuan. Hal ini harus diteruskan dan difokuskan pada pemikiran kepemimpinan ekonomi.
Sebab, masih banyak masyarakat yang menaruh harapan kepada PPP untuk mengembangkan ekonomi berbasis umat. Apalagi penggunaan teknologi saat ini kian canggih, sehingga harus dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk memajukan keuangan syariah.
(Budis)