BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Jawa Barat membahasa sejumlah poin penting pada Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) Tahun 2025 di Hotel Emaki, Jatinangor, pada Sabtu, 8 Februari 2025. Dalam Rakerprov tersebut, program regenerasi menjadi salah satu topik yang dibahas.
Selain itu, Pordasi Jabar juga melakukan evaluasi atas pencapaian di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 di Aceh dan Sumatera Utara. Hal ini diambil karena kegagalan mencapai target di PON 2024. Seperti yang diketahui Pordasi Jabar menargetkan juara umum di ajang multievent 4 tahunan tersebut.
Ketua Umum Pordasi Jawa Barat, Ono Surono menuturkan bahwa sebenaranya kontingan Jawa Barat memiliki peluang besar untuk mencapai gelar juara umum di ajang tersebut. Akan tetapi peluang itu gagal dimanfaatkan para atlet dan Pordasi harus segera memecahkan kendala yang menyebabkan kegagalan tersebut.
“Rakerprov ini membahas terkait tentang hasil PON di Aceh dan Sumut, dimana hasil dari cabang olahraga berkuda tidak memenuhi target, padahal seharusnya kita bisa hattrick, tapi peringkat kedua setelah DKI. Sehingga tentunya ini harus kami persiapkan lebih matang lagi ke depan,” buka Ono kepada awak media.
Selain itu, Ono melanjutkan, Pordasi Jawa Barat juga tengah merancang rencana ke depan. Seperti membangun sejumlah pengurus organisasi di beberapa kota dan kabupaten. Pasalnya ada beberapa daerah yang belum memiliki organisasi, namun memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas olahraga berkuda di Jawa Barat.
“Kita juga membahas persiapan Porprov 2026, sekaligus ada agenda konsolidasi organisasi beberapa kabupaten kota yang belun terbentuk cabang Pordasi-nya. Ya kami berharap ke depan ada pengurus kabupaten dan kota di setiap cabangnya,” tambah Ono.
Bukan hanya fokus pada kegiatan olahraga seperti di Porprov 2026 saja, Pordasi Jabar juga akan lebih memperkenalkan berkuda dari sisi kebudayaan. Dimana di beberapa daerah, ada komunitas pacuan yang erat kaitannya dengan tradisi.
“Sekaligus juga dengan pacuan yang diinisiasi oleh masyarakat, misalnya ada ulang tahun, hari jadi, ulang tahun kabupaten kota, ada pacuan, pagelaran seni yang melibatkan kuda juga, itu juga kita akan tumpukan, bukab hanya olahraga kelas elit, tapi juga olahraga rakyat. Tapi yang jelas setiap pacuan punya penontin yabg banyak,” tuturnya.
BACA JUGA: KONI Jabar Komitmen Jaga Ekosistem Pembinaan Olahraga Prestasi
Sedangkan khusus program regenerasi atlet, Ono menambahkan, Pordasi Jawa Barat akan tetap memegang teguh komitmen untuk mencetak atlet unggulan. Meski ia sadari, program tersebut cukup sulit dilakukan, namun Pordasi Jabar tetap yakin bahwa hal itu bisa terwujud dengan berbagai upaya yang akan dilakukan ke depan.
“Ya itu lah tentunya menjadi problem. Banyak atlet dari Jawa Barat yang diakuisisi, transfer ke wilayah wilayah lain, ini pun jadi perhatian kita. Makanya raker ini melalui laporan kegiatan kabupaten dan kota adalah bagaimana mencetak bibit bibit atlet baru, baik joki-nya maupun kuda-nya.” ujar Ono mengakhiri.
(RF/Usk)