BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Tim Garuda Sembilan Yogyakarta mengajukan usulan penting kepada Menteri Kebudayaan RI, Dr. Fadli Zon: penetapan tanggal 17 Oktober sebagai Hari Kebudayaan Nasional. Usulan ini bertujuan untuk memperkuat jati diri bangsa Indonesia dan mengangkat martabat Indonesia di kancah global.
Usulan tersebut disampaikan pada Sabtu (18/1/2025) di hadapan Menteri Fadli Zon. Tim Garuda Sembilan, yang terdiri dari tokoh-tokoh budaya berpengaruh seperti Nano Asmorodono, Dr. Achmad Charis Zubair, dan lainnya.
Memperkuat argumen mereka dengan menekankan pentingnya kebudayaan sebagai perekat persatuan dalam keberagaman Indonesia.
Inisiator acara, Nano Asmorodono, menyatakan urgensi pencanangan Hari Kebudayaan Nasional sebagai bentuk apresiasi terhadap pelaku seni budaya dan representasi kekayaan budaya Indonesia.
Sementara itu, Achmad Charis Zubair menekankan kemajemukan Indonesia sebagai kekuatan sekaligus tantangan. Mengingatkan pentingnya persatuan yang telah teruji sejak Sumpah Pemuda 1928.
Ia juga mendukung tanggal 17 Oktober karena pada tanggal tersebut, Bhineka Tunggal Ika sebagai slogan bangsa pada tahun 1951.
BACA JUGA : Denpasar Meriahkan Akhir Tahun dengan Seni Budaya Bertajuk Festival 2024
Menteri Fadli Zon menyambut baik usulan tersebut dan menyatakan Kementerian Kebudayaan akan menindaklanjuti dengan kajian ilmiah untuk mewujudkan Hari Kebudayaan Nasional.
Ia juga menekankan pentingnya pendataan budaya nasional untuk melindungi dan mengembangkan aset budaya Indonesia.
“Indonesia adalah negara dengan megadiversity kebudayaan yang mampu menjadi kekuatan superpower di bidang ini. Jika kekayaan budaya ini dimanfaatkan dengan baik, Indonesia tidak hanya menjadi negara yang dihormati. Tetapi juga menjadi superpower kebudayaan dunia,” ujar Menteri Fadli Zon.
(Hafidah Rismayanti/Aak)