JAKARTA,TM.ID: Calon presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo, berjanji untuk menambah kuota pupuk bersubsidi untuk petani. Bahkan, ia menyatakan bakal membangun tiga pabrik pupuk baru.
Ganjar mengataka, bahwa persoalan petani Indonesia selalu merasakan kelangkaan pupuk bersubsidi, pemerintah, kata dia, selama ini malah mengurangi kuotanya sehingga pupuk bersubsidi semakin sulit didapat.
“Kalau subsidi pupuknya dikurangi, dengan cara apapun maka pupuknya kurang. Apa solusinya? Ya ditambah. Soal pupuk, kita memang kurang sehingga harapannya dengan dibangunnya 3 pabrik pupuk baru bisa menjadi solusi kedepan. Jadi, kalau sekarang saja pupuk kurang ya kondisinya nanti akan berbahaya untuk produksi pertanian di kemudian hari,” kata Ganjar.
Pupuk saat ini, kata dia, menjadi komoditas penting dalam meningkatkan produksi pertanian. Sehingga penambahan pupuk bersubsidi harus disesuaikan dengan kebutuhan petani yang beragam di berbagai daerah.
BACA JUGA: Kemenko Perekonomian Buka Loker, Honornya Bikin Melongo!
“Caranya disesuaikan dengan data pertanian, sehingga yang terdata mendapatkan pupuk. Satu Data Indonesia untuk pendistribusian pupuk bersubsidi agar tepat sasaran,” kata dia.
“Kalau pabrik yang sekarang produksinya kurang, cara satu-satunya ya menambah pabrik pupuk. Kalau enggak kita akan terganggu produksi pertaniannya,” katanya.
Ganjar juga merasa impor pupuk bukanlah solusi untuk menutupi kekurangan, karena Indonesia memiliki potensi untuk membangun pabrik pupuk baru.
“Kita punya potensi untuk bangun pabrik baru. Jadi kalau kita punya pabrik sendiri bisa disesuaikan produksinya sesuai kebutuhan petani kita. Anggarannya nanti kalau tak bisa dari BUMN, bisa kita cari dari swasta atau investor,” katanya.
Menanggai hal itu, ekonom Universitas Atmajaya Yogyakarta, Y Sri Susilo menilai program Ganjar-Mahfud tersebut logis dan cerdas.
“Kita harus tahu kalau kuota untuk subsidi pupuk selalu kurang, karena produksi dalam negeri juga kurang,” kata Susilo, Kamis (1/2/2024).
Susilo mengatakan, penambahan kuota pupuk bersubsidi yang direncanakan pasangan Ganjar-Mahfud dalam jangka pendek tersebut dapat diatasi dengan menambah jumlah impor. Pada jangka menengah dan panjang, Susilo juga mengapresiasi usulan untuk membangun tiga pabrik pupuk baru.
“Pembangunan pabrik pupuk baru menurut saya adalah ide yang cerdas dan logis. Karena kita tidak bisa selamanya menggantungkan pada pupuk impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri,” tambahnya.
(Dist)