Ganggu Konsentrasi, Disdik Lampung Larang Siswa Bawa Mainan Lato-lato ke Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Pesisir Barat, Lampung menilai permainan lato-lato yang saat ini sedang tren di kalangan anak-anak, menganggu fokus siswa dalam belajar.(foto:web)

Bagikan

PESISIR BARAT, TM.ID : Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Pesisir Barat, Lampung menilai permainan lato-lato yang saat ini sedang tren di kalangan anak-anak, menganggu fokus siswa dalam belajar.

Dengan begitu, dinas tersebut melarang siswa di daerah itu membawa mainan lato-lato ke sekolah melalui surat edaran bernomor 420/13/IV.01/2023.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pesisir Barat Edwin Kastolani Burta menyebut larangan ini bertujuan agar para siswa fokus belajar.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Pesisir Barat Suryadi membenarkan, larangan membawa lato-lato di lingkungan sekolah itu.

“Pak Kadis Pendidikan menyampaikan, termasuk kami Kominfo dasar mengambil kebijakan itu tentunya, yang pertama takut mengganggu aktivitas belajar di sekolah,” kata Suryadi saat diwawancarai, Kamis (12/1/2023).

Selanjutnya, dia mengatakan, larangan membawa lato-lato di lingkungan sekolah agar siswa fokus untuk belajar.

“Karena mungkin namanya anak-anak bisa dimainkan di saat jam belajar, yang kedua takut disalahgunakan untuk alat tawuran atau keributan antara siswa,” kata dia pula.

Dia mengatakan, hal-hal itulah yang mendasari Dinas Pendidikan setempat mengeluarkan larangan membawa lato-lato di lingkungan sekolah.

BACA JUGA: Semua Wajib Tahu Kenapa Ciki Ngebul Beracun? Inilah Bahayanya Penggunaan Nitrogen Cair pada Makanan

Menurut dia, imbauan tersebut ditujukan ke semua sekolah SD sampai SMP, untuk tidak membawa lato-lato di lingkungan sekolah, dan berharap agar guru-gurunya yang meneruskan imbauan ini dan menertibkannya.
Lato-lato merupakan permainan tradisional yang juga ditemukan di Indonesia, pasalnya permainan ini berasal dari Amerika Serikat sudah lebih dulu digandrungi masyarakat pada 1960an lalu mulai populer tahun 1970an.

Di Indonesia sendiri, permainan lato-lato mulai populer pada tahun 1990an dan terkenal dengan sebutan lato-lato atau nok-nok, sedangkan permainan lato-lato dalam bahasa Inggris disebut dengan clackers.

Pada awal kemunculannya, lato-lato terbuat dari material kaca dan cara bermainnya dianggap berbahaya.

Hingga kemudian, material pembuatan lato-lato diganti menjadi berbahan plastik.

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Paula Verhoeven
Paula Verhoeven Ajak Kiano Bermain di Playground
Rieke Diah Pitaloka
Rieke Diah Pitaloka Desak KPPU Rilis Data Impor Gula 10 Tahun Terakhir
Metode belajar matematika anak paud
Seperti Apa Metode Belajar Matematika untuk Anak PAUD?
Eks Asisten Paula
Eks Asisten Bongkar Tabiat Paula Verhoeven Soal Bon Belanja
Direktur Utama (Dirut) PT LEN Industri (Persero) Bobby Rasyidin, Mobil Maung Pindad
5.000 Unit Mobil Maung Ditarget Rampung Akhir Tahun Ini
Berita Lainnya

1

Cek Fakta : Kloning Babi dan Sapi di China?

2

Sampah Makanan Bergizi Gratis akan Diolah jadi Pupuk

3

Bikin Macet, Paku Bumi Jatuh di Jalan Buah Batu - Soekarno Hatta Bandung

4

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

5

CSIIS Ungkap Tom Lembong Penghancur Industri Gula Nasional
Headline
AMSI Jabar Pelatihan Cek Fakta 1
Amsi Jabar Gelar Pelatihan Cek Fakta, Hindari Menguatnya Mis-informasi Jelang Pilkada
Jorge Martin Kuasai Sirkuit Phillip Island
Jadi yang Tercepat di Sirkuit Sepang, Jorge Martin OTW Juara MotoGP 2024
timnas Indonesia
27 Pemain Timnas Indonesia Dipanggil Jelang Laga Versus Jepang dan Arab Saudi, 2 Pemain Absen
Siklon Tropis Penyebab Suhu Panas Meningkat
BMKG Sebut Siklon Tropis Penyebab Suhu Panas Meningkat