BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID — Proyek pembangunan Flyover Nurtanio akhirnya kembali dilanjutkan setelah sempat mangkrak sejak akhir 2024.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menyambut positif kelanjutan proyek strategis ini yang diyakini bisa mengurai kemacetan di kawasan padat lalu lintas.
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, menegaskan flyover ini menjadi solusi penting bagi persoalan kemacetan yang dipicu banyaknya perlintasan sebidang di Kota Bandung.
“Alhamdulillah, Flyover Nurtanio sudah kembali dilanjutkan. Ini bagian dari upaya kita mengurai kemacetan yang selama ini terjadi karena perlintasan sebidang,” kata Erwin di Balai Kota Bandung, Selasa (30/9/2025).
Menurutnya, ada 11 titik perlintasan sebidang yang membutuhkan penanganan serius. Salah satunya di wilayah Panyileukan yang kerap menimbulkan kemacetan parah.
Namun, Erwin mengaku Pemkot Bandung tidak memiliki kapasitas anggaran maupun kewenangan penuh untuk membangun infrastruktur berskala besar seperti flyover atau underpass.
Oleh karena itu, pihaknya berharap dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Kita di kota tidak mungkin bisa sendiri membangun infrastruktur sebesar itu. Apalagi kalau sudah menyangkut tanah milik negara. Maka perlu kebijakan dari gubernur untuk meminta langsung ke Kementerian PUPR,” ucapnya.
Baca Juga:
Pemkot Bandung Upayakan Parkir Wahana Baru Monumen Perjuangan
Selain mendukung pembangunan flyover, Pemkot Bandung juga menyiapkan fasilitas lahan untuk proyek strategis lain seperti Bus Rapid Transit (BRT) dan Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC).
“Lahan yang kita miliki kita serahkan untuk mendukung pembangunan, termasuk untuk KCIC. Karena ini bagian dari kepentingan mobilitas warga,” ujarnya.
Meski begitu, Erwin menilai pembangunan fisik saja tidak cukup. Menurutnya, perlu ada evaluasi menyeluruh terhadap pola pengaturan lalu lintas di Bandung.
Erwin menyebut, sejumlah warga sudah menyampaikan keluhan terkait pembatas jalan di beberapa titik seperti kawasan BIP dan Jalan Sukajadi.
“Banyak warga yang meminta evaluasi pembatas jalan. Hal ini akan segera kita tindak lanjuti,” tegasnya.
Sebagai solusi jangka panjang, Pemkot Bandung juga mempertimbangkan pembangunan parkir vertikal untuk mengurangi penumpukan kendaraan di jalan. Namun, realisasi kebijakan ini membutuhkan waktu dan kolaborasi lintas pihak.
“Rekayasa lalu lintas harus melibatkan kepolisian, dinas perhubungan, dan pemerintah provinsi. Jangan sampai kebijakan yang diambil justru menambah macet. Kalau flyover di perlintasan sebidang bisa dibangun, insya Allah kemacetan di Bandung bisa lebih terurai,” pungkasnya.
(Kyy/Budis)