Filipina Bakal Setop Ekspor Bijih Nikel, Begini Respon ESDM

Penulis: usamah

Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Ilustrasi.-Truk di Pertambangan (kliklegal)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Filipina menyiapkan rancangan undang-undang (RUU) larangan ekspor mineral mentah, termasuk bijih nikel. Ratifikasi RUU tersebut paling cepat pada Juni 2025. Menyikapi hal tersebut, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) buka suara terkait rencana tersebut.

Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM, Julian Ambassadur Shiddiq, mengatakan kebijakan tersebut akan menjadikan Filipina pesaing baru Indonesia dalam menarik investasi di sektor hilirisasi mineral.

Namun di sisi lain, pemerintah juga menilai hal tersebut akan meningkatkan harga nikel. Sebab, industri pengolahan hanya akan bertumpu pada pasokan di dalam negeri dan tidak lagi mengimpor dari Filipina.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), total impor bijih nikel dan konsentrat (kode HS 26040000) dari Filipina sepanjang tahun 2024 mencapai 10,18 juta metrik ton dengan nilai impor USD 445 juta.

Baca Juga:

Pengusaha Kritik Kenaikan Royalti Nikel, Pemerintah: Datanya Mana?

Nikel Menguat, Emiten ini Catat Kenaikan Laba Bersih Hingga 1.389 Persen!

Sementara selama Januari-Februari 2025, realisasi impor bijih nikel dari Filipina mencapai 110.950 metrik ton senilai USD 4,45 juta.

“Kebijakan Filipina memang berpotensi menciptakan persaingan dalam menarik investasi di sektor hilirisasi nikel, namun di sisi lain juga berpotensi membuat harga bahan baku bijih nikel di penambang akan meningkat karena sumber bahan baku hanya ada dari dalam negeri,” jelasnya.

Adapun saat ini harga nikel global masih lesu. Berdasarkan situs tradingeconomics pada penutupan perdagangan Senin (12/5), harga nikel berada di level USD 15.555, turun 1,86 persen dari hari sebelumnya.

Julian mengatakan, langkah Filipina yang berencana menghentikan ekspor bijih nikel mulai Juni tersebut mencerminkan tren global menuju peningkatan nilai tambah komoditas tambang di dalam negeri.

Meski Filipina bakal menjadi pesaing baru di sektor hilirisasi mineral, dia menyebutkan Indonesia masih memiliki beberapa keunggulan dalam hal persaingan investasi asing, termasuk infrastruktur hilirisasi yang sudah lebih dulu terbentuk serta cadangan nikel yang besar.

Sebelumnya, berdasarkan laporan Bloomberg pada 6 Februari 2025 lalu, Kongres Filipina memutuskan akan meratifikasi RUU yang melarang ekspor mineral mentah paling cepat Juni.

Kongres sedang dalam masa reses setelah minggu ini dan sidang akan dilanjutkan pada bulan Juni, tetapi Presiden Senat Francis Escudero berharap akan ada rapat komite bikameral dengan anggota dari Senat dan DPR untuk membahas RUU tersebut.

RUU tersebut bertujuan untuk melarang ekspor bijih mentah dalam upaya untuk meningkatkan industri pertambangan hilir. RUU tersebut berupaya memberlakukan larangan tersebut 5 tahun setelah UU ditandatangani untuk memberi waktu kepada penambang untuk membangun pabrik pengolahan.

“Sebagai negara yang telah lebih dahulu menerapkan kebijakan hilirisasi sejak 2014, Indonesia melihat bahwa langkah Filipina merupakan bentuk pengakuan atas keberhasilan Indonesia dalam membangun ekosistem industri pengolahan dan pemurnian (smelter),” ungkapnya.

Dengan demikian, Julian menilai hal ini menjadi sinyal positif bahwa negara-negara produsen nikel mulai fokus pada keberlanjutan industri dan kedaulatan sumber daya. (Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Polres Tasikmalaya Panen Raya Jagung Capai 15 Ton
Lahan Tidur di Bantul Berbuah Sembilan Ton Jagung per Hektare
Wali Kota Cimahi Ngatiyana - Dok Pemkot Cimahi
Pemerintah Kota Cimahi Memasuki Tahap Akhir Verifikasi Kota Layak Anak (KLA)
14ab2ae0-e186-11e9-afe6-a5aff6af6d28
Kamaru Usman Kembali ke Kelas Welter, Hadapi Joaquin Buckley di UFC Fight Night 15 Juni 2025
Konferensi Resilience 2025 - Dok Pertamina Foundation
Kolaborasi Global di RESILIENCE 2025: Alam Jadi Kunci Ketahanan Iklim
Akhmad Marjuki
Akhmad Marjuki Serukan Aksi Nyata untuk Rakyat Jawa Barat
Berita Lainnya

1

Peringati Hari Lingkungan Hidup, PLN Dorong Kesadaran Kolektif Masyarakat dengan Gelar Aksi Bersih dan Salurkan Drop Box

2

Pengaruh Media Sosial dalam Kehidupan Sinden

3

Program CSR PT Satria Piranti Perkasa Berikan Dukungan untuk Panti Asuhan di Karawang

4

Ketika Warna Memiliki Rasa dan Suara Memiliki Rupa: Eksplorasi Kognitif Persepsi Sinestesia

5

Minim Penerangan dan Picu Kriminalitas, Legislator Dorong Penambahan Lampu dan CCTV di Arcamanik
Headline
Pergerakan Tanah Purwakarta
Pergerakan Tanah Purwakarta Ancam Tol Cipularang
Terancam Gagal Panen, Sawah Petani di Cianjur Diserang Wereng
Terancam Gagal Panen, Sawah Petani di Cianjur Diserang Wereng
anak terlantar di pasar kebayoran lama-1
Bocah Ditelantarkan di Kebayoran Lama Hari ini Jalani Operasi Tulang
Indonesia vs Iran
Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Iran AVC Women’s Nations Cup 2025 Selain Yalla Shoot

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.