Fetty Anggraenidini Sosialisasikan Perda Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan di Kota Bogor

Penulis: Aak

Fetty Anggraenidini sosialisasi perda perlindungan perempuan
(Dok. Fetty Anggraenidini)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BOGOR, TEROPONGMEDIA.ID — Anggota DPRD Jawa Barat, Fetty Anggraenidini, melaksanakan sosialisasi Perda Nomor 12 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan di Gedung Ben Stadium, Jalan Jagung No. 89, Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor pada Senin, 25 November 2024.

Acara ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat khususnya perempuan tentang pentingnya perlindungan dari ancaman kekerasan serta pemberdayaan yang diatur dalam perda tersebut.

Dalam kesempatan itu, Fetty menekankan bahwa melalui sosialisasi ini masyarakat terutama perempuan harus mengetahui bahwa mereka berhak mendapatkan perlindungan dari pemerintah atas segala bentuk kekerasan.

“Sosialisasi ini bertujuan untuk memberi pemahaman kepada setiap perempuan mengenai hak perlindungannya yang diatur dalam Perda Nomor 12 Tahun 2023,” ucapnya.

Fetty menjelaskan bahwa adanya perda ini sangat penting untuk memastikan keberlangsungan hidup perempuan dengan mendapatkan perlindungan dari kekerasan, serta memperjuangkan kesetaraan gender.

“Perempuan memiliki hak yang sama dengan laki-laki dalam berbagai aspek, seperti di lingkungan pekerjaan dan politik. Bahkan, perempuan juga berhak menjadi pemimpin dalam jenjang karirnya,” ungkapnya.

Berdasarkan data dari DP3AKB Jawa Barat, angka kekerasan terhadap perempuan mengalami peningkatan, dengan total 1.749 laporan korban kekerasan. Selain itu, data dari Dinsos Jawa Barat menunjukkan peningkatan jumlah perempuan yang mengalami kerawanan sosial dan ekonomi, terutama pasca pandemi yang mencapai 364.722 kasus di Jawa Barat.

Menanggapi hal ini, Fetty mengajak masyarakat untuk turut serta dalam pencegahan dan pengawasan terhadap ancaman kekerasan.

“Tugas kita bersama untuk memberikan hak perlindungan bagi perempuan, mulai dari lingkungan rumah, keluarga, tetangga, hingga tempat kerja. Sesama perempuan harus saling mengawasi dan berani bersuara jika ada kekerasan, baik verbal maupun non-verbal,” imbuhnya.

BACA JUGA:Anggota DPRD Jabar Fetty Anggraenidini Sosialisasikan Perda Desa Wisata

Fetty juga mengimbau setiap perempuan untuk berani melaporkan jika mengalami kekerasan atau perlakuan yang tidak setara, baik di lingkungan sosial maupun di tempat kerja.

“Jika menghadapi kekerasan atau intimidasi, perempuan harus berani bertindak dan melawan, terutama jika berhubungan dengan kekerasan seksual,” tegasnya.

Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat ini menyarankan agar perempuan melaporkan kasus kekerasan kepada pihak berwenang, seperti melalui Unit Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak di Pemprov Jawa Barat, serta sistem Si Pesat PPA yang dapat membantu proses pendampingan.

Selain itu, Fetty juga mengajak perempuan untuk menanamkan rasa percaya diri sejak dini, bahwa mereka mampu melakukan segala hal, pintar, dan dapat menjadi pemimpin yang setara dengan laki-laki, termasuk dalam karir politik dan pendidikan tinggi. “Setiap perempuan harus yakin bahwa mereka bisa mencapai kesuksesan dan menjadi pemimpin yang berdaya,” pungkasnya.

Sementara itu, Lurah Baranangsiang, Palahudin mengapresiasi kedatangan Ibu Fetty Anggraenidini dan menyambut baik sosialisasi ini.

“Sosialisasi Perda ini sangat penting, karena perempuan perlu dilindungi dalam kehidupan sehari-hari agar terhindar dari kekerasan dalam rumah tangga dan lainnya,” ujarnya.

Palahudin berharap bahwa kehadiran Ibu Fetty Anggraenidini dapat membawa keberkahan bagi masyarakat Kota Bogor, terutama dalam memperjuangkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat.

“Dengan sosialisasi ini, diharapkan semakin banyak perempuan yang memahami hak-haknya dan berani untuk mengambil langkah dalam menghadapi berbagai tantangan, serta memastikan adanya perlindungan yang maksimal dari ancaman kekerasan,” katanya.

 

(Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Pencarian korban tenggelam di Pantai Sayang Heulang Garut
Warga Kabupaten Bandung Hilang Ditelan Ganasnya Ombak Pantai Sayang Heulang Garut
Pacu Jalur
Mengenal Sosok Dika, Bocah Viral Pacu Jalur yang Tembus ke Paris Hingga Milan
Tembang SUnda Cigawiran - YouTube DREAMSEA Manuscript
Cigawiran, Warisan Tembang Sunda yang Sarat Nilai Islam
bansos untuk judol
PPATK: Banyak Penerima Bansos Main Judol
BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID -- Para pemimpin negara-negara berkembang yang tergabung dalam BRICS menyerukan agar negara-negara maju memenuhi tanggung jawab mereka dalam mendanai upaya global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Seruan ini disampaikan pada hari terakhir KTT BRICS di Rio de Janeiro, Senin (7/7/2025), yang menyoroti tantangan bersama dalam menghadapi perubahan iklim, dikutip dari Reuters. Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva menekankan pentingnya peran negara-negara selatan global dalam memerangi pemanasan global. Hal ini ia sampaikan menjelang Brasil menjadi tuan rumah Konferensi Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP) pada November mendatang. dalam pernyataan bersama yang dirilis pada Minggu (6/7/2025), para pemimpin BRICS menegaskan bahwa bahan bakar fosil masih akan memainkan peran penting dalam bauran energi global, khususnya di negara-negara berkembang. "Kita hidup di masa penuh kontradiksi di seluruh dunia. Yang terpenting adalah kita bersedia mengatasi kontradiksi ini," ujar Menteri Lingkungan Brasil Marina Silva saat ditanya tentang rencana eksplorasi minyak di lepas pantai hutan hujan Amazon. Pernyataan bersama itu juga menegaskan bahwa pendanaan iklim adalah tanggung jawab negara maju terhadap negara berkembang, yang merupakan posisi standar negara-negara berkembang dalam negosiasi iklim global. BRICS juga menyatakan dukungannya terhadap usulan Brasil untuk membentuk dana perlindungan hutan tropis, yang disebut Tropical Forests Forever Facility. Dana ini bertujuan untuk mendukung mitigasi perubahan iklim yang dilakukan negara-negara berkembang di luar kewajiban yang ditetapkan oleh Perjanjian Paris 2015. Dua sumber yang mengetahui pembicaraan menyebutkan bahwa Tiongkok dan Uni Emirat Arab telah menyampaikan niat mereka untuk berinvestasi dalam dana tersebut dalam pertemuan dengan Menteri Keuangan Brasil Fernando Haddad di Rio. Dalam pernyataan yang sama, BRICS juga mengkritik kebijakan seperti pajak karbon lintas batas dan undang-undang anti-deforestasi yang baru-baru ini diadopsi oleh Uni Eropa. Kebijakan tersebut dinilai sebagai tindakan proteksionis yang diskriminatif dengan dalih melindungi lingkungan.
KTT BRICS Tuntut Komitmen Finansial Negara Maju untuk Krisis Iklim Global
Berita Lainnya

1

The Klan Unity, Puncak Acara 37th Bikers Brotherhood 1%MC Indonesia

2

Remu Suzumori Masuk Daftar 7 Aktris Paling Sukses di Jepang

3

Hyundai Siap Bawa Mobil Baru ke Indonesia, Stargezer Terbaru Siap Bikin Rival Panas Dingin?

4

Konser Reuni Oasis Berhasil, Tapi Kolaborasi dengan Adidas Banjir Kritik dan Drama!

5

Dukung Akses Pendidikan Tinggi Bagi Putra-Putri Daerah Terbaik, PT Pertamina Hulu Indonesia Kembali Gulirkan Program Beasiswa Sobat Bumi Kalimantan
Headline
Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Jadwal Penerbangan Kupang-Maumere Terdampak
Gempa Guncang Kabupaten Pangandaran Magnitudo 5,1 Tak Berpotensi Tsunami
Gempa Guncang Kabupaten Pangandaran Magnitudo 5,1 Tak Berpotensi Tsunami
Bangunan Enam Lantai di KBU Disegel, Diduga Langgar Izin dan Aturan Tata Ruang
Bangunan Enam Lantai di KBU Disegel, Diduga Langgar Izin dan Aturan Tata Ruang
Teras Cihampelas Dibongkar? DPRD Minta Kajian Menyeluruh dan Solusi Pengganti
Teras Cihampelas Dibongkar? DPRD Minta Kajian Menyeluruh dan Solusi Pengganti

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.