Evolusi Industri: Tantangan Media Massa dan Agensi di Era Digital

Penulis: Aak

CEO Volare Advertising Network, Pradhana Harsaputera
CEO Volare Advertising Network, Pradhana Harsaputera Sidharta menjelaskan soal tantangan terkini yang dihadapi agensi dan media massa online. (Dok. LMC)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Memasuki sesi ketiga Local Media Community (LMC) 2025, CEO Volare Advertising Network, Pradhana Harsaputera Sidharta menjelaskan tantangan terkini yang dihadapi agensi dan juga media massa online mainstream maupun lokal.

Pada kesempatan ini, perubahan klien maupun audien sangat berpengaruh dalam pencarian pemasukan untuk sebuah media massa maupun media komunitas.

Perubahan ini sebagian besar dipengaruhi oleh audien sendiri, karena sebuah produk akan mengikuti kemauan dari calon konsumen, maupun dari audien sebuah media massa, media sosial, hingga media komunitas sendiri.

“Setiap hari konsumen kami mengalami perubahan. Kenapa klien menuju ke digital? Karena perkembangan dari era itu sendiri, terlebih lagi setiap era ikut berubah,” ujar Pradhana, Selasa (4/2/2025).

Sebagai seorang yang bergerak di bidang agensi, Pradhana melihat perubahan keinginan audien cukup cepat, bahkan saat salah satu grup band asal Inggris, Coldplay saat akan melakukan konser di Jakarta, cukup membuat perubahan di pangsa pasar agensi, terutama di laman media sosial produk saat itu.

“Seperti contohnya ada konser musik Coldplay di Jakarta, cukup berpengaruh. Beberapa menit produk di Malaysia menggunakan lirik dari lagu Coldplay membuat viral unggahan mereka. Bahkan, sebuah produk pengaman menggunakan gambar Coldplay, hingga Idul Adha menggunakan model senada dengan Coldplay,” terangnya.

Menurut Pradhana, dahulu agensi hanya bertujuan menyebarkan iklan seluas-luasnya, dan berharap iklan tersebut bisa sampai ke audien dengan benar, sehingga pesan dari iklan tersebut tersampaikan.

Berbanding terbalik dengan masa ini, agensi harus memutar otak dengan membuat iklan dengan memikirkan audiens yang ada sekarang, terlebih lagi keinginan dari pelbagai generasi sering kali berubah.

BACA JUGA: Local Media Community 2025 Tawarkan Program untuk Media Lokal

Seperti halnya saat ini, yang menonton iklan dari Generasi Bommer, Generasi Milenial, Generasi Z, dan Generasi Alpha mempunyai keinginan tak serupa.

“Audien juga mengalami perubahan. Kita selalu mengalami new advertising channel, salah satunya shop commerce strategi, agency membuat short video agency karena audience menonton hal itu saja, makin ke sini brand besar mulai meninggalkan e-commerce player dan mereka buat sendiri,” ucap Pradhana.

“40 persen GenZ melakukan search di TikTok. Tiap bulan agency me refresh channel, tiap bulan mencari ide untuk beradaptasi dengan audiens, agency juga membuat iklan se shuttle mungkin dengan beradaptasi dengan konsumen. Hal itulah yang saat ini membuat agency bekerja keras dan memutar otak,” imbuhnya.

Meski begitu, media lokal saat ini masih memiliki peluang besar dalam merangkul dan menarik perhatian dari produk, dengan memperkuat komunitas lokal mereka.

“Semua informasi yang bersifat community, membuat banyak brand-brand yang masih mencari. Mas Pradana saya kalau misalkan pengen nyari ibu-ibu yang sukanya memasak gimana? Ya memerkuat lebih ke memasak di daerah Surabaya itu apa aja. Setiap demografi sedikit-cepat karena memang secara kalau kita ngomongin semua, kami lihat jika memang hal-hal itu dikawinkan dengan sebuah konten media yang kebetulan akan memperkuat, jadi kalau mau ngomong jika ingin memanfaatkan untuk teman-teman komunitas-komunitas itu,” jelasnya.

Sedangkan untuk media massa yang bergerak secara online, maka mereka juga turut serta memperkuat jejaring media sosialnya, guna mendongkrak dan membranding nama media massa mereka.

“Mereka (produk) saat ini lebih mencari media-media yang cukup besar, misalkan memang ada kesempatan dari media lokal membuat new distribution channel membuat new channel untuk pengembangan media untuk mendapatkan, adalah memperkuat melalui sosial medianya masing-masing,” bebernya.

 

(Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
hipotermia kawah putih
Remaja Alami Hipotermia di Sunan Ibu Ciwidey Berhasil Dievakuasi
Oxford United
Prediksi Skor Oxford United vs Liga Indonesia All Star Piala Presiden 2025
Free Fire
Daftar Lengkap Tim Free Fire EWC 2025, Siapa Lawan Berat Tim Indonesia?
Oxford United
Link Live Streaming Oxford United vs Liga Indonesia All Star Piala Presiden 2025 Selain Yalla Shoot
Port FC Targetkan Juara di Piala Presiden 2025 
Punya Tanggung Jawab Besar, Port FC Targetkan Juara di Piala Presiden 2025 
Berita Lainnya

1

Link Live Streaming PSG vs Bayern Munchen Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot

2

Tekan Harga Minyakita, Kemendag Siapkan Pola Distribusi Baru

3

Pemerintah Pusat Bakal Berlakukan LPG Satu Harga Nasional

4

Cegah Banjir, PWI Kabupaten Bandung dan PRIMA Kolaborasi Normalisasi Saluran Air

5

Link Live Streaming Real Madrid vs Dortmund Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot
Headline
2 Korban Longsor di Bogor Ditemukan, 1 Pemancing Masih dalam Pencarian
2 Korban Longsor di Bogor Ditemukan, 1 Pemancing Masih dalam Pencarian
Banjir Puncak Bogor - Instagram Info Puncak Bogor 1
Banjir Terjang Kawasan Puncak Bogor, Status Siaga 3 di Bendung Katulampa!
Konferensi Internasional Gau Maraja Maros 2025 - Instagram Kemenbud
Konferensi Internasional Gau Maraja Maros 2025 Bahas Warisan Prasejarah Kelas Dunia
kakek indramayu gugat cucu
Tega! Kakek di Indramayu Gugat Cucunya yang Masih Berumur 12 Tahun, Perkara Sengketa Tanah

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.