CIREBON, TEROPONGMEDIA.ID — Proses evakuasi korban longsor tambang di Gunung Kuda, Cirebon, Jawa Barat, resmi dihentikan sementara oleh tim gabungan.
Keputusan ini diambil setelah terdeteksinya sembilan bidang patahan aktif yang berpotensi memicu longsor susulan, mengancam keselamatan petugas.
Berdasarkan pemantauan Tim Inspektur Tambang Kementerian ESDM menggunakan alat total station, ditemukan sembilan garis bidang patahan di dinding tebing.
Salah satunya membentang sepanjang 100 meter dan berpotensi bertemu dengan patahan lain, meningkatkan risiko longsor besar.
“Kita terus memantau, jangan sampai kita asyik bekerja tapi tidak memperhatikan garis patahan. Ada yang mencapai seratus meter—itu berbahaya. Jika bertemu dengan patahan lain dan strukturnya lemah, bisa lepas kapan saja,” tegas Mamang Fatmono, Penata Pengelola Pencarian dan Pertolongan Kantor SAR Bandung, di lokasi kejadian.
Hingga Kamis (5/6/2025) pagi, empat korban masih tertimbun material longsor. Sebanyak 21 korban meninggal telah berhasil dievakuasi sebelumnya.
Namun, dengan kondisi lapangan yang semakin berisiko, operasi pencarian terpaksa dihentikan sementara demi keselamatan petugas.
BACA JUGA
Tim gabungan, termasuk Basarnas, BPBD Jabar, TNI, Polri, dan Kementerian ESDM, sedang mengevaluasi strategi evakuasi korban longsor Gunung Kuda Cirebon ini yang lebih aman.
Pihak berwenang juga memperingatkan warga sekitar untuk menjauhi lokasi bencana karena potensi longsor susulan masih tinggi.
“Kami tidak ingin mengambil risiko lebih besar. Keselamatan tim adalah prioritas,” tambah Mamang..