BANDUNG, TM.ID: Ribuan hafiz dan hafizah atau penghapal Al-Qur’an jebolan program Satu Desa Satu Hafiz (Sadesha) yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa Barat, disebut-sebut belum menerima honor selama Agustus dan September 2023.
Persoalan ini diungkapkan Anggota DPRD Jabar Yuningsih dalam rapat paripurna beberapa waktu lalu, dimana honor penghapal Al-Qur’an sebesar Rp1 juta perbulan tak juga turun karena terkendala anggaran. Sehingga saat itu pihaknya berharap, alokasi dapat disiapkan melalui anggaran perubahan APBD 2023.
Menyikapi persoalan ini, Penjabat (Pj) Gubernur Bey Triadi Machmudin mengaku akan segera menindaklanjuti melalui Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Jawa Barat terkait belum turunnya honor bagi hafiz-hafizah peserta program Sadesha.
“Nanti saya koordinasikan dengan Biro Kesra terkait Sadesha,” ujarnya di Gedung Sate baru-baru ini.
BACA JUGA: Marak Dugaan Pungutan di Sekolah, Pemprov Jabar Terjunkan Satgas Saber Pungli
Dia berharap, permasalahan ini dapat segera rampung mengingat honor tersebut merupakan hak bagi peserta program dan kewajiban dari Pemprov Jabar untuk memenuhinya.
“Mudah-mudahan ada solusi untuk itu,” imbuhnya.
Sadesha merupakan program unggulan dari pasangan Gubernur Ridwan Kamil dan Wakil Uu Ruzhanul Ulum, selama memimpin Jawa Barat di periode 2018-2023. Total 6 ribu penghapal Al-Qur’an lahir dari program ini.
Terakhir sekitar 2 ribu hafiz diwisuda pada akhir Agustus lalu di Dome Bale Rame Soreang, Kabupaten Bandung. Dimana saat itu Ridwan Kamil merasa bangga, karena dari target 5.312 penghapal Al-Quran, berhasil melampaui target hingga 6 ribu orang.
(Dang Yul/Budis)