BANDUNG,TM.ID: Lebih dari satu minggu konflik Israel-Palestina memanas. Baru-baru ini Angkatan Udara Israel (IAF) membombardir wilayah Gaza dengan 6.000 bom, dengan target utama adalah tentara Hamas.
Kementerian Kesehatan Palestina mengungkap, serangan yang diluncurkan Zionis Israel menewaskan sebanyak 2.329 dan 9.714 luka-luka. Sementara, dari kubu Israel sebanyak 1.300 tewas dalam serangan Hamas.
Badan Bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk pengungsi Palestina atau UNRWA mengungkapkan, air menjadi masalah bagi masyarakat di Jalur Gaza usai pasokannya dihentikan oleh Zionis Israel.
BACA JUGA: Zionis Israel Minta Pergi 1,1 Juta Penduduk di Gaza Utara
Sebanyak 2 juta orang lebih mengalami krisi air. Akibat gempuran dari Israel juga, warga Palestina meninggal dunia. Al Jazeera melaporkan, rumah sakit setempat kewalahan menampung jenazah.
“Kamar mayat rumah sakit di Gaza kewalahan karena banyaknya korban tewas dalam serangan udara Israel, sehingga menggunakan truk es krim dan kendaraan makanan berpendingin untuk menyimpan jenazah,” demikian laporan yang disampaikan Al Jazeera, Minggu (15 /10/2023).
“Anak-anak mengalami luka bakar yang akut, luka akibat tembakan peluru dan kehilangan anggota tubuh,” tuturnya.
“Rumah sakit-rumah sakit sudah kewalahan merawat mereka yang jumlahnya terus bertambah,” tambahnya.
Ia melanjutkan, keluarga-keluarga di Palestina kehabisan persediaan makanan, air, listrik, obat-obatan, hingga akses ke rumah sakit akibat serangan Israel. Apalagi, terputusnya jalur pasokan.
(Saepul/Budis)