Dua Mahasiswa Undana Kupang Ciptakan Mesin Pengawet Makanan Balita

Penulis: Budi

mesin
Dua mahasiswa dari Fakultas Teknik Elektro Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, NTT merancang mesin pengering sekaligus pengawet bahan makanan tambahan balita yang dikhususkan untuk daerah pedalaman.(web)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

KUPANG, TM.ID : Nusa Tenggara Timur (NTT) ternyata punya SDM unggul di bidang teknologi pangan.

Dua mahasiswa dari Fakultas Teknik Elektro Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, NTT merancang mesin pengering sekaligus pengawet bahan makanan tambahan balita yang dikhususkan untuk daerah pedalaman.

Muhammad Durrun Avis (20) salah seorang mahasiswa perancang mesin itu mengatakan, mesin pengering dan pengawet bahan makanan tersebut dibuat bersama rekannya, Mahalalila Sekar Bayu (22) secara otodidak.

“Kami buat ini sepulangnya kami dari kuliah kerja nyata (KKN) di Kecamatan Amfoang Selatan, Kabupaten Kupang,” katanya di sela-sela pameran teknologi ramah perempuan di Kupang, Rabu (8/2/2023).

Dia menceritakan bahwa selama mereka KKN di desa-desa di kecamatan tersebut, mereka melihat banyak mama-mama yang sibuk dengan kegiatan berkebun, sehingga kebutuhan makanan anak-anak khususnya balita tidak dilihat gizinya.

Balita hanya diberikan makanan alakadarnya tanpa melihat atau memikirkan bahwa balita juga butuh tambahan gizi.

Karena itu, ujar dia, saat Yayasan Penguatan Lintas Belajar Kelompok Lokal (PIKUL) meminta kolaborasinya untuk membuat teknologi ramah perempuan, pihaknya pun akhirnya terlibat.

BACA JUGA: Mahasiswa UMM Sukses Rancang Teknologi AI Penguji Viabilitas Kelapa Sawit

Dia mengatakan bahwa mesin pengering yang dibuat itu untuk saat ini masa waktu untuk mendapatkan hasil yang maksimal butuh waktu sembilan sampai 12 jam.

“Namun bisa juga lebih cepat tergantung kadar air yang ada di dalam makanan yang dimasukkan,” ujar dia.

Dia mencontohkan, jika wortel dengan irisan kecil dimasukkan ke dalam mesin pengering itu, maka butuh waktu sekitar sembilan jam saja. Tetapi jika pisang dengan irisan tipis sama dengan wortel maka masa waktunya sekitar 12 jam,” ujar dia.

Sementara itu Mahalalila mengatakan, mesin pengering yang mereka ciptakan itu, masih belum sempurna, tetapi setidaknya bisa membantu mama-mama di desa untuk bisa membuat makanan tambahan bagi anak-anaknya.

“Kami berdua bermimpi kelak bisa membuat dengan daya pengeringnya lebih cepat. Namun kami masih butuh banyak alat-alat lainnya untuk menyempurnakan itu, sehingga bisa membantu mama-mama di desa-desa,” ujar dia.

Sementara itu kader posyandu Desa Oelbanu Melsiana Baitanu menilai bahwa apa yang diciptakan oleh dua mahasiswa itu sangat membantu sekali.

“Sekarang mama-mama lebih mudah kalau mau mengeringkan makanan tambahan bagi anak-anak. Kalau misalnya pisang, sudah diiris kecil-kecil ketika sudah kering bisa dihaluskan untuk menjadi bubur bagi balita,” tambah dia.

(Budis

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Hyundai Palisade Hybrid
Sudah Buka Pemesanan di Indonesia, Kapan Pasti Hyundai Palisade Hybrid Rilis?
Tangkas X7
Ketangguhan Motor Listrik Tangkas X7, akan Dibuktikan Lewat Intensitas Ojol!
thumb-small-R0010072_2022-01-24_11-25-22_screenshot
Ricoh Theta A1, Kamera 360 Profesional untuk di Medan Ekstrem
Jasad Bayi di SCBD
Jasad Bayi Laki-Laki Ditemukan Petugas Kebersihan di Kawasan SCBD
Mobil dinas busway
Menyoal Polisi Hormat ke Mobil Dinas Penerobos Busway, Polda Metro: Anggota Saya Fokus ke Kemacetan
Berita Lainnya

1

Empat Perusahaan Tambang Nikel di Raja Ampat Langgar Aturan Lingkungan Hidup

2

Legislator Kritik Keras Penambangan Nikel Raja Ampat Papua Barat Daya, Melanggar Regulasi!

3

Sejarah Kelam Jam Malam, dari Abad Kegelapan hingga Era Dedi Mulyadi

4

Pengabdian Kepada Masyarakat – UNIBI TALK: Storytelling sebagai Cara Membentuk Personal Branding yang Autentik dan Konsisten Melalui Media Sosial Instagram

5

Update Kondisi Gunung Tangkuban Parahu, Tetap Waspada Meski Jumlah Gempa Vulkanik Alami Penurunan
Headline
sapi menangis saat kurban
Kenapa Sapi Menangis Saat Kurban? Cek Jawabannya
Waspada Varian Baru Covid-19, Dinkes Kota Bandung Siagakan RS dan Laboratorium
Waspada Varian Baru Covid-19, Dinkes Kota Bandung Siagakan RS dan Laboratorium
Presiden Prabowo Subianto Serahkan Sapi untuk Masjid Al Ukhuwah Bandung
Presiden Prabowo Subianto Serahkan Sapi 1,2 Ton untuk Masjid Al Ukhuwah Bandung
Prabowo Bersyukur Timnas Indonesia Kalahkan China
Bersyukur Timnas Indonesia Kalahkan China, Prabowo Berharap Bisa Berlaga di Piala Dunia

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.