BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Peresmian Kolam Retensi Pasar Gedebage nyatanya belum mampu menyelesaiakan permasalahan banjir cileuncang di wilayah tersebut.
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung, Didi Ruswandi, mengaku masih terdapat total 17 ribu kubik air yang harus diselesaikan imbas luapan Sungai Cipamulihan dan Sub DAS Cinambo.
“Nah, kita butuh berarti 2 lagi sekapasitas ini ya (kolam retensi Pasar Gedebage). Karena ini kan lewat perhitungan kita masih ada total genangan sebanyak 17 ribu kubik,” kata Didi, Jumat (7/2/2025).
Selain itu, lanjut Didi, sulitnya mengatasi permasalahan banjir di wilayah Gedebage, berkenaan dengan 80 persen catchment area atau daerah tangkapan air yang berada di luar Kota Bandung.
Sehingga, hal tersebut membutuhkan koordinasi baik dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung.
“Kan ini 80% catchment area Chinambo ini di luar kota Bandung ya. Jadi faktor dominan yang memungkinkan banjir itu di atas, di luar kota Bandung. Jadi logikanya memang Gedebage harus banyak tampungan,” ucapnya
Sementara itu, Anggota Komisi C DPRD Kota Bandung, Andri Rusmana mengatakan, terkait penyelesaian banjir ini harus menjadi fokus wali kota dan wakil wali kota terpilih dan dukungan anggarannya juga tentu harus diperhatikan.
“Jangan sampai semangat untuk menyelesaikan banjir ini luar biasa, tapi anggarannya kecil. Kami di DPRD siap berkolaborasi apalagi untuk menyelesaikan masalah di Kota Bandung,” ujar Andri
Andri juga mengatakan, dalam menangani masalah banjir tersebut, Kota Bandung membutuhkan blue print dan kebijakan terkait saluran air dari hulu ke hilir karena hingga saat ini hal tersebut belum dimiliki oleh Pemkot Bandung.
BACA JUGA: BBWS Citarum Jelaskan Dampak 3 Infrastruktur Pengendali Banjir Bandung Selatan
“Sampai hari kita masih belum memilikinya, bagaimana kita mau menyelesaikan. Tapi pada hari ini semangat DSDABM, semangat Pemerintah Kota Bandung harus diapresiasi,” ujarnya
Selain itu, menurutnya langkah tersebut harus dilakukan Pemkot Bandung ke depan karena masalah banjir ini tidak hanya harus diselesaikan di hilir saja, tapi harus dari hulu. Sehingga, perlu ada komunikasi lintas daerah antara Kota Bandung dan Kabupaten Bandung.
“Beberapa waktu ke belakang, ini (komunikasi dengan daerah lain) seperti yang tidak mungkin, padahal tidak ada yang tidak bisa diselesaikan dengan komunikasi,” pungkasnya
(Rizky Iman/Usk)