BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID — Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bandung bakal mendeklarasikan Bandung menuju Zero Bullying pada tanggal 30 Juli 2024 mendatang.
Hal tersebut merupakan bagian dari upaya DP3A dalam mengedukasi seluruh komunitas, dan satuan pendidikan agar tetap sama-sama berkomitmen untuk Zero Bullying.
“Melalui Sekolah dan Layanan Perlindungan Perempuan dan Anak (Senandung Perdana) ada dua strategi di dalamnya, yang pertama strategi penjagaan, yang kedua strategi pelayanan,” kata Kepala DP3A Kota Bandung, Uum Sumiati, Jumat (19/7/2024).
Menurutnya, strategi pencegahan tersebut pihaknya lakukan kepada masyarakat maupun kepada lingkungan satuan pendidikan.
“Kemarin baru 10 kelurahan yang dalam catatan kami ada beberapa kasus yang muncul terkait kekerasan, baik terhadap perempuan maupun anak. Sudah kami lakukan di 10 kelurahan dan untuk SMP kita tahun ini ke 30 SMP Negeri terutama,” ucapnya
Sebab, kata Uum jumlah SMP di Kota Bandung sangatlah banyak. Oleh karena itu pihaknya pun tak dapat sekaligus memberikan edukasi kepada sekolah-sekolah SMP Negeri di Kota Bandung.
“Tapi alhamdulillah kita bisa berkolaborasi dengan beberapa organisasi masyarakat, kita menjadi narasumbernya untuk menyentuh sekolah-sekolah yang belum tercentuh oleh kami untuk di edukasi. Jadi di dalamnya tidak hanya terkait pencegahan kekerasan, tapi juga pencegahan perkawinan dini,” ujarnya.
Selain itu, DP3A juga berkolaborasi dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Bandung terkait mencegah anak untuk memakai Narkoba.
BACA JUGA: 3 Pidato Menentang Bullying untuk Lomba di Sekolah
“Ada program lain yang kita genjot juga yakni pelopor dan pelapor (2P) pelopor dan pelapor tersebut, anak-anak juga harus menjadi pelopor untuk tidak melakukan kekerasan di lingkungan sekolah maupun di lingkungan teman bermain, serta lingkungan keluarga termasuk juga berani melapor bila terjadi kekerasan,” imbuhnya.
“Nah efek dari berani melapor itu pasti kan tercatat, jadi ada dua, karena banyak kadus yang memang sudah lama mungkin mereka baru berani melaporkan juga ke kami,” pungkasnya.
(Rizky Iman/Usk)